Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Jawa Tengah Bunuh 12 Orang, Suami Istri Asal Pesawaran Ikut Jadi Korban Tewas
Lampungpro.co, 05-Apr-2023

Amiruddin Sormin 12732

Share

Petugas SAR Gabungan saat menemukan dua kuburan korban dukun palsu pengganda uang di Banjarnegara Jawa Tengah. SUARA.COM/ANTARA

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Identitas pasangan suami istri (pasutri) asal Lampung korban pembunuhan berantai Dukun Slamet Tohari alias Mbah Slamet, akhirya terungkap. Pasutri korban Mbah Slamet yakni Irsyad dan Wahyu Triningsih, warga Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupasten Pesawaran.�

Menurut Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad ada korban yang berasal dari Lampung� �tepatnya Kabupaten Pesawaran. Masih menurut Pandra, Polda Lampung akan membantu Polda Jawa Tengah mengungkap kasus tersebut.

"Hal itu juga sudah diyakinkan oleh Kapolres Pesawaran, AKBP Pratomo dan Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona yang membenarkan kedua korban itu merupakan warganya," ungkap Pandra� seperti dikutip dari Saibumi.com oleh Suara.com (jaringan media Lampungpro.co), Rabu (5/4/2023).

Lebih lanjut, menurut Pandra Polda Lampung akan membantu Polda Jawa Tengah dalam penyelidikan kasus tersebut. "Kami sudah berkordinasi dengan Polda Jawa Tengah," jelas Pandra.

Polda Lampung berencana mengambil sampel DNA terhadap keluarga Almarhum. "Rencananya Tim DVI Biddokes Polda Lampung akan melakukan pengambilan sampel DNA pada Keluarga kedua Almarhum. Kami juga berkoordinasi dengan Polres Pesawaran dan Pemda," papar Pandra.

Diketahui, Slamet Tohari (45) alias Mbah Slamet adalah dukun palsu pengganda uang asal Banjarnegara. Mbah Slamet menipu lalu membunuh 12 korban dengan racun potas.

Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi mengungkap seluruh korban mati lemas dan tidak ada tanda kekerasan pada jenazah. Ketika korban menagih uang kepada Slamet, dia mengundang korban ke rumah dengan alasan melakukan ritual penguatan selama satu jam.

"Setelah ritual sekitar setengah 8 malam, saya suruh minum yang dicampur dengan potasium dan obat penenang," ungkap Slamet di tempat eksekusi sekaligus kuburan massal korbannya, Selasa (4/4/2023).

Slamet mengaku efek racun potas terbilang cepat. Pasalnya setelah meminumnya, korban langsung lemas dan tidak bisa berteriak minta tolong.

"Tidak bisa bilang apa-apa, muntah sedikit. 5 menit kemudian tidak terasa apa-apa. Nggak sampai bilang apa-apa. Saat meninggal dunia, nadinya betul-betul mati. Baru dikubur," kata dia. (***)

Editor: Amiruddin Sormin�

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

3875


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved