Wakil Ketua Umum DPP REI Djoko Handoko Halim Santoso. LAMPUNGPRO.CO/AMIRUDDIN SORMIN

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Dewan Pimpinan Pusat Real Estate Indonesia (REI) terus menjalankan Gerakan Tanam Sejuta Pohon di berbagai provinsi, sebagai upaya mendukung pengurangan pemanasan global (global warming). Di Lampung, gerakan ini dilakukan dengan menanam pohon di sepanjang exit tol Kota Baru Lampung, hingga komplek perkantoran Kota Baru, Jati Agung, Lampung Selatan.

"Gerakan ini menanam satu pohon di setiap perumahan dan satu pohon di luar perumahan sebagai upaya REI dalam mendukung penambahan vegetasi, sekaligus mengurangi pemanasan global disebabkan efek rumah kaca yang terjadi akibat pembakaran bahan bakar fosil, seperti minyak bumi, batu bara, dan gas alam,' kata Wakil Ketua Umum DPP REI Djoko Handoko Halim Santoso, kepada Lampungpro.co, di Bandar Lampung, Senin (23/9/2024).

Selain di Lampung, penanaman pohon ini, kata Djoko, telah berlangsung di 10 provinsi dan bakal terus digulirkan ke seluruh provinsi. Di Bali, REI melakukan penanaman 1.000 pohon mangrove di kawasan Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Selasa (21/5/2024).

Kemudian, di Yogyakarta, REI melakukan penanaman 1.000 pohon yang dipusatkan di Perumahan Tjokro Emerald, Pringwulung, Depok-Sleman, Jumat (24/5/2024). Hingga kini, REI menanam lebih dari 35 ribu pohon yang terdiri dari tanaman keras, tanaman hias, tanaman langka, dan mangrove.

Sebelumnya, REI menanam pohon di Ekowisata Mangrove Kapuk, Jakarta Utara dan Waduk Duriangkang, Batam, Kepulauan Riau. Kemudian, Perumahan Puritama Village, Pekanbaru, Riau, dan kawasan wisata Parapuar, Labuan Bajo, NTT.

Dia mengatakan setiap tahun anggota REI merealisasikan sekitar 106.000 unit rumah subsidi. Jika dikali dua pohon berarti ditanam 212.000 pohon. Selain itu, 60 ribu rumah komersial, sehingga ada tambahan lagi sekitar 120.000 pohon. "Setidaknya ada 250 ribu hingga 300 ribu pohon yang ditanam setiap tahun oleh anggota REI," kata Djoko Handoko Halim Santoso yang juga mantan Ketua DPD REI Provinsi Lampung itu.

Program ini, kata Djoko, mewajibkan setiap unit rumah yang diperoleh melalui akad kredit pemilikan rumah (KPR) di perumahan milik anggota REI baik perumahan subsidi maupun komersial, menanam minimal dua pohon di pekarangan rumah dan kawasan perumahan. Targetnya, penanaman sejuta pohon REI ini, selesai paling lama pada akhir 2027.

Untuk memenuhi kebutuhan pohon itu, DPP REI menginisiasi kehadiran Kebun Pembibitan REI (KPR) di Desa Negeri Sakti, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Lampung. Kemudian, pembibitan serupa juga didirikan di sembilan lokasi lain diantaranya di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Makassar, dan Manado. (***)

Editor: Amiruddin Sormin