LAMPUNG SELATAN (Lampungpro.co): Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan melakukan panen raya padi hibrida dalam rangka mendukung Upsus Pajale. Sekaligus pengukuhan Upja Gapoktan Duta Tani Makmur, di Desa Balinuraga, Kecamatan Way Panji Lampung Selatan, Kamis (19/9/2019). 

Sebanyak 200 hektar sawah yang ditanami padi hibrida di panen. Masing-masing hektar sawah mampu menghasilkan higga 7 ton padi hibrida. Untuk harga jual sendiri, padi hibrida dibanderol dengan harga Rp5.100 perkilo gabah panjang, dan Rp4.800 perkilo gabah pendek.

Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto mengatakan, meski masuk musim kemarau namun ia kaget lahan sawah di Balinuraga mampu melakukan panen raya. Ia pun mengapresiasi para petani yang memiliki semangat luar biasa. "Saya lihat ini musim kemarau, tapi kok bisa panen. Ini menunjukkan para petani luar biasa semangatnya. Ini pelajaran mensyukuri hidup, karena ada kemauan yang luar biasa kita bisa panen," kata Nanang.

Kepala UPT Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Kuncara mengungkapkan, panen raya di Way Panji ini sebanyak 1015 hektar sawah untuk bulan September. Menurutnya, kunci panen raya saat musim kemarau karena pengairan menggunakan air dari sumur bor. "Di bulan Oktober ditargetkan bisa panen kembali hingga 600 hektar," ungkap dia.

Sementara, ketua Gapoktan Duta Tani Makmur Desa Balinuraga, Wayan Yase mengaku, keinginan pihaknya mengundang bupati sebagai bentuk rasa syukur terhadap panen raya ditengah musim kemarau. Berkat kerja keras dari petani bisa panen ditengah musim kemarau selama 3 bulan. "Karena sayangnya dengan bupati, serta ungkapan rasa syukur atas panen raya inim kami mengundang pak bupati untuk turut hadir juga menyaksikan panen raya ditengah musim kemarau yang cukup panjang," ucap dia.(**/PRO2)