Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Eksploitasi Anak Tinggi di Lampung Tengah, Pemerintah Dinilai Tutup Mata
Lampungpro.co, 30-Dec-2019

Heflan Rekanza 1178

Share

Salah satu anak yang mengamen di salah satu SPBU di Lampung Tengah | BRATA/Lampungpro.co

LAMPUNG TENGAH (Lampungpro.co): Seakan tutup mata, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Tengah (Lamteng) tidak hiraukan maraknya eksploitasi anak di bawah umur oleh orang tuanya. Hal tersebut benar benar terjadi di Kabupaten yang dipimpin oleh Loekman Djoyosoemarto ini. 

Salah satunya terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) Pertamina, Yukum Jaya, Lamteng. Harnani (56), salah satu penjual asongan di SPBU Yukum Jaya menuturkan banyak anak anak di bawah umur yang mengamen di SPBU tersebut karena di suruh oleh orang tuanya. 

"Iya mas banyak, malah ada yang disuruh sama bapaknya. Itu (menunjukan salah satu pengamen anak yang sedang mengamen) ditungguin malah sama kakaknya," kata dia kepada awak media, Minggu (29/12/2019).

Tempat terpisah, Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Lamteng, Eko Yuwono mengatakan pihaknya sudah pernah melakukan penanganan terhadap permasalahan tersebut bekerjasama dengan Polsek setempat.

"Sebenarnya itu sudah pernah kita tangani mas, para pengamen, pengemis anak jalanan kita kumpulkan di Polsek. Barang milik mereka seperti kecek kecek dan gitar untuk mengamen kita sita dan orang tuanya tanda tangan untuk tidak mengulanginya lagi," ujarnya. 

Namun lanjut Eko, permasalahan ini sangat kompleks dan hampir semua berawal dari permasalahan ekonomi dan harus ada pendampingan dari pihak pemerintah daerah untuk mencari jalan keluar. "Ini sangat kompleks mas, dia (anak dibawah umur) kan bantu cari uang juga untuk sekolah, kalau tidak seperti itu (mengamen) tidak dapat uang buat sekolah," jelas dia.

"Kita juga pernah temui kasus lebih parah, jika mereka ini pulang tidak bawa uang kena marah orang tuanya dan bahkan ada untuk membayar cicilan motor mas. Ini juga harus ada peran pemerintah daerah dan kalau tidak ada pendampingan dari pemerintah ya susah juga untuk LPA sendiri mengatasinya," lanjut Eko. 

Lanjutnya, LPA Lamteng sudah beberapa kali mengajak pemerintah daerah untuk mencari solusi untuk mengatasi permasalahan exploitasi anak ini, tetapi tidak ada tangapan. "Sebenarnya kita sudah beberapa kali mengajak pemda untuk mencari solusi tetapi tidak ada respon dari mereka, katanya tidak ada anggaran dan sebagainya," bebernya. 

Eko juga meminta kepada pemerintah daerah khususnya Bupati Loekman kedepannya untuk memiliki program dalam mengatasi exploitasi anak dibawah umur. "Ya harapan kita supaya pak bupati ini kedepannya membuat program dan target untuk mengatasi permasalahan ini. Kan yang ada anggaran pemerintah mas, kalau kita ini anggaran dari langit mas," pungkasnya.(BRATA/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
TPA Sampah Bakung Disegel, Pemkot Bandar Lampung...

Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...

328


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved