BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Gunung Anak Krakatau Lampung mengalami peningkatan aktivitas sejak 18 Juni 2018. Namun belum berpengaruh dan menganggu aktivitas penerbangan rute Lampung-Jakarta.

Menurut Kepala Bandara Radin Inten II Asep Kosasi Samapta, berdasarkan hasil koordinasi dengan Direktorat Kenavigasian, Kementerian Perhubungan, jalur penerbangan masih aman dari abu vulkanik. Kondisi ini, kata Asep, merujuk pada pengamatan Red Green Blue (RGB) Citra Satelit Himawari yang menunjukkan Gunung Anak Krakatau pada Senin (25/6/2018) pukul 08.30, debu vulkanik tidak terdeteksi di jalur penerbangan Lampung-Jakarta.

Hasil lainnya, Gunung Anak Krakatau hanya tertutup awan. "Sementara penerbangan masih aman. Penerbangan masih normal. Saya sudah koordinasi dengan pihak airlines (penerbangan) dan pejabat Direktorat Kenavigasian," kata Asep Kosasih di Bandar Lampung, kepada Lampungpro.com, Selasa (26/5/2018).

BACA JUGA: Gunung Anak Krakatau Lampung Alami Erupsi Status Waspada II

Pada Senin (25/5/2018), Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Provinsi Lampung Rudy Hariyanto mengatakan, erupsi ini mengakibatkan terbangnya abu vulkanik dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 1.000 m di atas puncak (± 1.305 m di atas permukaan laut).

Dia menjelaskan, abu vulkanik ini dimungkinkan masuk ke wilayah Lampung bagian selatan karena angin mengarah ke utara. Berdasarkan hasil koordinasi dengan Volcano Observation, ketinggian abu vulkanik sampai 1000 meter, lebih tinggi dibandingkan sebelumnya yang hanya 300 m. (PRO1)