Suasana saat jumpa pers film Srimulat : Hil Yang Mustahal di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (6/12/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]

JAKARTA (Lampungpro.co): Film 'Srimulat: Hil yang Mustahal' siap tayang di bioskop Tanah Air. Film ini berkisah tentang perjalanan karier Srimulat di panggung hiburan.

Fajar Nugros selaku sutradara berharap film ini menjadi tontonan yang bisa memberikan banyak pesan positif bagi para penontonnya. "Saya berharap, film ini tak sekadar memberi tawa, tapi juga makna. Tidak sekadar menghibur Indonesia yang sudah lelah karena pandemi," kata Fajar Nugros di kawasan Jakarta belum lama ini,

"Tapi juga membuat kita membaca ulang makna persatuan lewat bahasa Indonesia, seperti halnya apa yang diperjuangkan Srimulat lewat komedinya," sambungnya lagi, seperti dikutip dari Suara.com (jaringan media Lampungpro.co), Rabu (20/4/2022)

Susanti Dewi selaku Head of IDN Pictures turut menimpali. Lewat film ini, dia ingin masyarakat Indonesia merasakan semangat Srimulat buat memajukan industri komedi Tanah Air.

"Kami berharap semangat dan dampak yang kelompok Srimulat berikan ke negeri ini, dapat kita rasakan dan rayakan bersama saat filmnya tayang di bioskop nanti," tutur Susanti Dewi.

'Srimulat: Hil yang Mustahal' dibintangi sederet aktor ternama seperti Dimas Anggara, Rano Karno, Morgan Oey, Ibnu Jamil hingga Indah Permatasari. Jika tidak ada halangan, film produksi MNC Pictures dan IDN Pictures ini bisa ditonton di bioskop mulai 19 Mei 2022.

Menariknya, sejumlah karakter dalam grup tersebut diperankan oleh para pemain muda dari generasi Z. Berikut ini deretan fakta 'Srimulat: Hil yang Mustahal' yang dirangkum dari berbagai sumber!

1. Diproduksi untuk Menghibur Rakyat

Srimulat didirikan murni untuk menghibur rakyat Indonesia yang kala itu tengah mengalami kesusahan. Kebanyakan anggota grup lawak ini berasal dari Jawa. Namun mereka rela meninggalkan kepopuleranya di daerah dengan tampil menghibur rakyat di TVRI.

Nah, tujuan dibuatnya film film Srimulat: Hill yang Mustahal ini kurang lebih sama, yakni untuk menghibur rakyat Indonesia yang merasa lelah karena pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.

2. Kenalkan Ulang Karakter Srimulat

Seperti diketahui, Srimulat sendiri sudah berdiri cukup lama yakni sejak tahun 80-an. Di generasi saat ini, mereka tidak banyak yang mengetahui tentang komedi srimulat, namun mengetahui jokes yang sering dipakai pemain srimulat.

Dengan ini, film Srimulat: Hil Yang Mustahal memerankan ulang karakter srimulat di era tahun 80-an. Sederet aktor dan aktris muda hingga senior akan memperkenalkan komedi lawas tersebut pada generasi baru.

3. Bertabur Bintang

'Srimulat: Hil yang Mustahal' dibintangi oleh nama-nama yang sudah tak asing lagi di telinga pecinta film Tanah Air. Ada banyak aktor dan aktris yang membintangi film ini, mengingat karakter Srimulat juga tidak sedikit.

Jajaran pemain film Srimulat: Hil yang Mustahal diantaranya adalah Bio One (Gepeng), Elang El-Gibran (Basuki), Dimas Anggara (Timbul), Ibnu Jamil (Tarzan), Rifnu Wikana (Asmuni), Erick Estrada (Tessy), Zulfa Maharani (Nunung), Morgan Oey (Paul), Rukman Rosadi (Teguh), Erica Carl (Jujuk), Indah Permatasari (Royani), Naimma Aljufri (Ana), dan Rano Karno (Babeh Makmur).

4. Totalitas Bio One Perankan Gepeng

Demi perannya sebagai Gepeng dalam film Srimulat: Hil yang Mustahal, Bio One menjalani diet ekstrem untuk menurunkan berat badannya. Bio rela tidak makan selama tiga hari. Berat badannya memang turun dari 65 kilogram menjadi 58 kilogram.

Untungnya, Bio One mengaku tak mengalami gangguan meski melakukan diet yang cukup ekstrem. Selain diet, Bio juga mengunjungi istri dari mendiang Gepeng yang diketahui tinggal di daerah Solo.

5. Poster 'Srimulat: Hil yang Mustahal'

Deretan poster Srimulat: Hil yang Mustahal memperkenalkan lima karakter Srimulat, mulai dari Morgan Oey sebagai Paul, Erick Estrada sebagai Tessy, Zulfa Maharani sebagai Nunung, Ibnu Jamil sebagai Tarzan dan Bio One sebagai Gepeng.

Itu dia deretan fakta film Srimulat: Hil yang Mustahal, yang rencananya ditayangkan tahun ini. Ada yang nggak sabar? (***)

Editor: Amiruddin Sormin, Kontributor: Chusnul Chotimah