SEMARANG (Lampungpro.com)-Setelah Kota Lama Semarang ditetapkan sebagai salah satu destinasi unggulan wisata Jogja-Solo-Semarang (Joglosemar) oleh Kementerian Pariwisata, Pemkot Semarang langsung tancap gas. Kota lama peninggalan Belanda itu akan ditata, dipercantik, direstorasi agar menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Untuk mewujudkan semua itu, Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) telah menyepakati arah revitalisasi Kota Lama untuk menjadi "Kota Warisan Dunia 2020", seperti yang sudah diakui United Nations of Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
"Warisan Dunia yang dimaksud adalah bagaimana Kota Lama bisa ditata dengan konsep living haritage yaitu direvitalisasi dengan masih mempertimbangkan aspek kehidupan yang sudah ada, sehingga membawa manfaat bagi masyarakat sekitar," kata Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L), Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Sebagai langkah awal menuju kesana, awal Maret kemarin pihaknya telah berkunjung ke kantor UNESCO di Paris, Perancis. Dari sana diketahui apa saja yang sekiranya dibutuhkan dalam penyusunan dosier atau dokumen-dokumen Kota Lama ke UNESCO.
Pihaknya juga akan melakukan studi banding ke Kota Tua Malaka, lantaran kota itu sudah lebih dulu disematkan sebagai Warisan Budaya Dunia.
Dalam masterplan revitalisasi Kota Lama, imbuh Ita, panggilan akrabnya akan ada lima zona besar pengembangan. Zona I berisi tentang kebudayaan, meliputi area Jalan Letjen Suprapto, Jalan Srigunting, Jalan Kedasih sampai Jalan Cendrawasih. Zona II akan ditempati area rekreasi, yang akan menempati sisi utara Kota Lama mulai dari Jalan Nuri, Jalan Tawang, Jalan Merak, hingga batas Jalan Garuda.
Sedangkan, untuk Zona III akan difungsikan area perkantoran dan retail, mulai dari kawasan Jalan Empu Tantular, Jalan Branjangan, sampai batas Jalan Nuri. Zona IV bakal digunakan kawasan pasar tradisional dan bisnis, yaitu di Jalan Kepodang dan Jalan Sendowo. Sedangkan Zona V akan ditempati kawasan ekonomi modern, yakni pendidikan dan jasa yang menempati area Jalan Suari sampai batas Jalan MT Haryono dan Jalan Cendrawasih.
Agar lebih terlihat cantik, untuk penempatan relokasi PKL yang terdaftar pun sudah terakomodasi penataannya. Seperti PKL Berok, Padangrani, Polder Tawang, dan Cendrawasih yang direncanakan akan menempati lokasi bangunan Kota Lama seperti di Gedung Ex-Tech School, Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI), PGN dan Gedung Gudang Provinsi.
Tahun 2017 ini Pemkot Semarang ngebut pengerjaan infrastruktur. Detail Engineering Design (DED) Kota Lama sudah rampung dengan kebutuhan anggaran Rp 66 milliar. Pemkot sudah menyiapkan Rp 45 miliar untuk penataan area tengah Kota Lama.
Sedangkan bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Rp 40 miliar, untuk pembangunan infrastruktur dan sarana prasana. Seperti drainase, jalan, termasuk street furniture seperti kursi, lampu jalan, gardu telepon, serta aksesoris lainnya. Dan ada tambahan anggaran bantuan dari Provinsi Jawa Tengah Rp 5 miliar.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya berharap Kota Lama Semarang segera tumbuh menjadi destinasi yang menarik bagi wisatawan mancanegara. Terutama cruise line yang setiap tahun puluhan kapal pesiar yang masuk ke Kota Semarang. Sebagian dari mereka, selain di Borobudur, mereka city tour di Kota Semarang. "Kota Lama jika dikelola dengan baik, akan menjadi kekuatan destinasi Kota Semarang," kata Menteri Arief Yahya.
Berikan Komentar
Kalau pupuk dan BBM distribusinya bisa tertutup, harusnya Elpiji...
268
Bandar Lampung
11633
Bandar Lampung
2454
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia