Kawanan lumba-lumba di Teluk Kiluan Lampung. INSTAGRAM.COM/@SIGERTRAVELINDO

KELUMBAYAN (Lampungpro.co)::Saat matahari baru menampakkan semburat jingganya di ufuk timur, suasana Teluk Kiluan berubah menjadi panggung alami kehidupan laut. Denting ombak pelan membelai perahu-perahu kecil yang telah siap melaut, mengantar para pelancong berburu momen langka: menyaksikan kawanan lumba-lumba melompat di habitat alaminya.

Terletak di Desa Kiluan Negeri, Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus, Teluk Kiluan bukan sekadar destinasi wisata biasa. Ia adalah permata tersembunyi yang menggabungkan keindahan pesisir, petualangan laut, dan kedekatan spiritual dengan alam.

Pagi hari menjadi waktu terbaik untuk melihat atraksi alami dari lumba-lumba hidung botol dan paruh panjang yang melintasi jalur migrasi mereka. Di antara jam 06.00 hingga 10.00 pagi, atau menjelang senja, langit dan laut Teluk Kiluan bersatu dalam pertunjukan indah, ketika kawanan lumba-lumba menari di permukaan air.

Perahu-perahu kecil yang disewa wisatawan mengarungi lautan dengan harapan melihat satu atau dua sirip melengkung muncul ke permukaan — lalu satu, dua, tiga, hingga belasan mamalia laut itu melesat dan melompat dalam irama alami yang menakjubkan.

Namun, daya tarik Teluk Kiluan tak berhenti di situ. Di tengah teluk, berdiri sebuah pulau kecil yang menawan: Pulau Kiluan. Meski hanya seluas enam hektare, pulau ini menawarkan hamparan pasir putih bersih dan air laut sebening kristal.

Di sinilah, para pelancong biasa berkemah, snorkeling, atau sekadar berbaring di tepi pantai, mendengarkan simfoni ombak yang berkejaran.

Jika Anda mencari kesegaran yang lebih menyatu dengan daratan, Laguna Gayau adalah jawabannya. Terbentuk alami dari batuan karang, laguna ini menghadirkan kolam-kolam alami dengan air yang jernih dan menyegarkan. Setiap kolam memiliki kedalaman yang berbeda, memungkinkan pengunjung dari segala usia untuk berenang dengan aman dan nyaman.

Tak heran, banyak yang menyebut Laguna Gayau sebagai “kolam renang dari surga”.Seiring meningkatnya kunjungan wisatawan, Teluk Kiluan pun berbenah. Gazebo-gazebo dibangun di titik-titik strategis untuk bersantai, dan berbagai pilihan penginapan tersedia — mulai dari homestay sederhana hingga villa bergaya tropis.

Harga sewa perahu untuk menonton lumba-lumba pun relatif terjangkau, hanya sekitar Rp15.000 per orang, sementara tiket masuk kawasan wisata mulai dari Rp5.000.

Dikutip dari Suara.con (jaringan media Lampungpro.co), Sabtu (24/5/2025), jalan menuju Teluk Kiluan kini sudah jauh lebih bersahabat. Baik menggunakan kendaraan roda dua maupun empat, aksesnya cukup mudah dan nyaman.

Bagi para petualang, sensasi perjalanan menuju Teluk Kiluan sama serunya dengan destinasi itu sendiri — berliku, menanjak. Namun penuh kejutan di setiap tikungan.

Di tengah riuhnya kehidupan modern, Teluk Kiluan adalah pelarian sempurna. Tempat di mana waktu seolah melambat, dan setiap desir angin membawa pesan: bahwa alam selalu punya cara untuk membuat kita kembali jatuh cinta. Ayo ke Teluk Kiluan!

Editor Amiruddin Sormin