JAKARTA (Lampungpro.co): Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR mencatat, pendapatan badan usaha pengelola tol tergerus 8 persen per tahun akibat truk Over Dimension Over Load (ODOL) atau truk obesitas. Berdasarkan hasil survei, dari pendapatan tol sebesar Rp 12 triliun per tahun, sebesar Rp 1 triliun-nya atau sekitar 8 persen tergerus karena adanya truk obesitas.
"Kita survei kan. Kalau kita bicara mengenai kerugian di jalan tol, itu kita perkirakan sekitar Rp 1 triliun dari Rp 12 triliun," ujar Kepala BPJT Danang Parikesit, Sabtu (23/11/2019).
Danang menjelaskan, pendapatan itu bisa tergerus lantaran badan usaha harus menggelontorkan uang untuk perawatan dini. Sebab ketika truk obesitas melintas di tol, secara otomatis jalan yang ada akan rusak lebih cepat. "Itu biaya yang timbul karena adanya perawatan dini yang seharusnya belum harus dirawat, tapi harus dirawat. Itu kira-kira Rp 1 triliun per tahun," jelas Danang.
Untuk menekan jumlah truk ODOL, menurut dia, BPJT bersama Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI), Kepolisian dan Kemenhub menandatangani nota kesepahaman mengenai penindakan truk ODOL di tol. Sebab selain merugikan pengelola tol, juga berdampak buruk pada pengguna tol lain karena menyebabkan macet dan mengancam keselamatan.
"Kemudian kami sepakat bahwa MoU itu dapat dibawa ke ranah yang lebih luas lagi, terutama dalam menciptakan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan," ucap dia.(**/PRO2)
Berikan Komentar
Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...
24701
Bandar Lampung
6761
213
21-Apr-2025
322
21-Apr-2025
237
21-Apr-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia