BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Teknologi Metaverse merupakan teknologi penggabungan antara dunia nyata dengan dunia digital, yang menghasilkan sebuah ruang virtual. Sebagai upaya pengembangan teknologi Metaverse dan Blockchain Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) tak lama lagi akan menerapkan dalam perkuliahannya.
"Kampus UTI rencananya akan menerapkan pada bulan September tahun ini atau pada perkuliahan ganjil. Tapi, tidak semua mata kuliah akan menggunakan Teknologi Metaverse ini, hanya beberapa saja," kata Ketua Penelitian dan Pengembangan Metaverse UTI, Yuri Rahmanto, M.Kom.
Dalam pengembangannya, ucap Yuri Metaverse Teknokrat ini digunakan untuk pengembangan pembelajaran, webinar, rapat para dosen, dan hingga bimbingan. "Jadi, selain itu Metaverse UTI juga memberikan pembelajaran mengenai teknologi non-fungible token (NFT). Sehingga, mahasiswa dapat membeli dan menjual produk secara langsung dalam dunia digital," ucapnya.
Sebagai kampus yang menjadi pionner dalam pengembangan teknologi Metaverse untuk dunia pendidikan, Universitas Teknokrat Indonesia akan terus bekerjasama dengan tim dalam penyempurnaannya. Hari ini tim pengembangan UTI mengajak kawan-kawan media untuk merasakan secara langsung berselancar di dunia Metaverse Teknokrat.
Bertempat di Studio E-Learning Teknokrat, kampus setempat, beberapa perwakilan merasakan menggunakan avatar dalam dunia digital. Dalam prakteknya ada beberapa perwakilan media massa merasa kagum dengan hal terbaru ini.
Universitas Teknokrat Indonesia dalam mengembangkan teknologi Metaverse dan Blockchain ini sudah sesuai dengan arahan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). "Metaverse yang kita buat sudah sesuai dengan arahan kemendikbudristek RI terkait inovasi pembelajaran daring. Seperti spada, scele, atau LMS lainnya, kita buat versi metaverse," ujar Yuri.
Yuri mengatakan, terdapat rodmap dari pengembangan Metaverse Teknokrat dalam lima tahun ke depan. "Dalam pengembangannya kita akan membuat Metaverse Teknokrat Universe, yang lebih luas baik dalam dunia pendidikan, pariwisata, kesehatan, baru ke Pemerintahan," jelas Yuri.
Tim pengembangan Metaverse UTI terdiri dari dosen dan mahasiswa, Yuri Rahmanto, M.Kom. (Ketua Penelitian dan Pengembangan Metaverse), Dr. Si. Dedi Darwis, M.Kom (pakar Kecerdasan Buatan dan Data Science), Ade Surahman, M.Kom. (pakar Game Design), Donaya Pasha, M.Kom. (Pakar Pengembangan Avatar dan Multimedia), Auliya Rahman Isnain (pakar AR dan VR), Achmad Yudi Wahyudin, M.Pd (pakar teknologi pendidikan), dan Dr. Ryan Randy Suryono (Pakar Fintech dan Blockchain).
Sementara, untuk mahasiswa UTI yang ikut dalam mengembangan yaitu Reza Prayoga, Geyma Vancha Risma, Afit Santoso, dan Rama Suherman. Yang seluruhnya merupakan prodi Informatika.
Wakil Rektor Universitas Teknokrat Indonesia, Dr. H. Mahathir Muhammad, SE., MM. mengatakan dengan memanfaatkan Metaverse ini menciptakan lingkungan virtual, memfasilitasi penyampaian materi perkuliahan, interaksi dua arah antara dosen dan mahasiswa yang menyerupai dunia nyata.
Selain itu, penggunaan teknologi Blockchain dalam perkuliahan memberikan keuntungan transparansi dan keamanan bagi dosen dan mahasiswa. "Kami percaya bahwa langkah ini akan membawa manfaat signifikan bagi perkembangan akademik dan pengalaman belajar mahasiswa kami. Kami berkomitmen untuk memberikan pendidikan berkualitas yang relevan dengan perkembangan teknologi global kepada mahasiswa kami, sehingga mereka siap menghadapi tuntutan dunia kerja yang terus berubah," kata Mahathir. (**)
Editor : Sandy
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
382
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia