BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Fakultas Pertanian (FP) Universitas Lampung (Unila), menggelar kegiatan Temu Wicara Nasional Mahasiswa Kehutanan (Sylva) Indonesia di Aula Gedung Dekanat Fakultas Pertanian Unila pada Rabu (26/6/2025).
Mengangkat tema "Regenerasi Alam: Solusi Berbasis Alam melalui Mitigasi dan Adaptasi Iklim," kegiatan tersebut menjadi wadah strategis bagi mahasiswa kehutanan untuk berdiskusi dan memperkuat peran mereka dalam menghadapi krisis iklim global.
Wakil Rektor Bidang Akademik Unila Prof. Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, S.Si., M.T. mengatakan, tema yang diangkat tahun ini sangat relevan dan mendesak. Perubahan iklim bukan lagi ancaman masa depan.
"Saat ini, dampaknya sudah dapat disaksikan secara langsung, seperti kebakaran hutan, krisis air, terganggunya rantai pangan, hingga ancaman terhadap keanekaragaman hayati," kata Prof. Suripto Dwi Yuwono.
Hadir sebagai narasumber yakni Awal Budiantoro, S.Hut., M.Eng dari Dinas Kehutanan Lampung, Arifadi Budiarjo dari April Group, Prof. Ir. Cristine Wulandari, M.Sc., Ph.D. yang merupakan Guru Besar Kehutanan Unila, Erlangga Muhammad dari GAIA Indonesia, serta Annisa Despitasari dari WALHI Indonesia.
Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Lampung, Kepala Dinas Kehutanan Lampung, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung, Kepala Balai Taman Nasional Way Kambas, Kepala Balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Project manager Folu Net Sink 2030, Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) di wilayah Lampung, Dekan Fakultas Pertanian Unila, Ketua Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Unila, serta Ketua Ikatan Alumni Sylva Indonesia (Ikasylva).
Narasumber memaparkan materi tentang urgensi solusi berbasis alam (nature-based solutions) dalam merespons perubahan iklim yang semakin kompleks, yang menjelaskan pendekatan berbasis alam mencakup pemulihan ekosistem, pelestarian keanekaragaman hayati, serta integrasi tata guna lahan yang adaptif terhadap perubahan iklim.
Dalam konteks ini, hutan tidak hanya dipandang sebagai penyerap karbon, tetapi juga sebagai sistem pendukung kehidupan yang menyuplai air, udara bersih, dan stabilitas iklim regional.
Narasumber juga menyoroti bagaimana mahasiswa kehutanan dapat mengambil peran strategis dalam skema mitigasi dan adaptasi, baik melalui riset, pemberdayaan masyarakat, maupun advokasi kebijakan.
Narasumber mendorong para peserta untuk mengembangkan proyek-proyek restorasi hutan berbasis komunitas, serta memperkuat jejaring antar organisasi mahasiswa kehutanan, sebagai bentuk kolaborasi dalam menghadapi tantangan global.
Sesi diskusi mengupas lebih dalam praktik-praktik keberhasilan regenerasi alam yang telah dilakukan di berbagai wilayah, termasuk penggunaan sistem agroforestri, reforestasi berbasis partisipatif, dan konservasi berbasis kearifan lokal.
Peserta juga diajak untuk memahami pentingnya membangun narasi positif tentang peran hutan dalam agenda iklim nasional dan global. Melalui kegiatan ini, Sylva Indonesia menegaskan komitmennya dalam membentuk generasi kehutanan yang peduli, kritis, dan mampu menawarkan solusi inovatif terhadap isu lingkungan dan perubahan iklim.
Temu wicara ini menjadi ruang kolaboratif yang memperkuat semangat regenerasi dan keberlanjutan, yang tidak hanya ditanamkan dalam ruang kuliah, tetapi juga diwujudkan dalam aksi nyata di tengah masyarakat. (***)
Editor : Febri Arianto
Berikan Komentar
Bukan lagi sekadar bangga punya klub, tapi siap menjadikan...
479
Malahayati
448
Tulang Bawang
499
448
30-Jul-2025
479
30-Jul-2025
499
30-Jul-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia