Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

GP Ansor Way Jepara Lampung Timur Gelar Pengajian Akbar Tolak Radikalisme
Lampungpro.co, 26-Feb-2017

Lukman Hakim 1701

Share

LAMPUNG TIMUR (Lampungpro.com): PAC Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur, menggelar pengajian akbar dengan mengusung tema "Membumikan Ajaran Islam Rahmatan Lil Alamin dalam Upaya Menangkal Paham Radikalisme" di Masjid Nurul Hidayah, Desa Sumberejo, Minggu (26/2/2017).

Pengajian akbar itu dihadiri�Pengasuh Pondok Pesantren Darul Fattah Way Bungur H Muslih, Ketua Gerakan PAC Pemuda Ansor Way Jepara Lampung Timur Imam Mahbub, anggota DPRD Lampung Timur dari Fraksi PKB Muhamad Akmal Fathoni. Kemudian, sejumlah pengurus Fatayat dan Muslimat NU di Kecamatan Way Jepara, sejumlah organisasi Islam, dan ratusan jamaah umat Iislam desa setempat.

Supriyanto juga menjelaskan pengajian akbar yang digelar PAC Ansor Way Jepara sesuai temanya menangkal radikalisme sangat baik digelar untuk menangkal upaya-upaya pihak yang ingin memecah belah kerukunan umat beragama di Lampung Timur.

Kyai H Muslih dalam ceramahnya mengatakan gerakan radikal adalah gerakan yang ingin merubah tatanan bangsa dengan segala cara. Menurut dia, gerakan ini kerap menghalalkan segala cara demi mencapai tujuan yang diingikanya. Sehingga, dia meminta jamaah yang hadir mewaspadai gerakan radikal ini.

Kyai Muslih mengapresiasi pengajian yang digelar PAC GP Ansor Way Jepara yang mengangkat tema menangkal radikallisme. Karena, sesuai sikap GP Ansor yang menolak paham radikallisme tumbuh di Indonesia. "Gerakan radikal kerap menyebar teror membuat bingung dan menebar rasa ketakutan masyarakat, sehingga tidak halal gerakan radikal tumbuh di Indonesia," kata dia.

Dia menyinggung banyaknya kalangan agama yang masih menyampaikan pesan-pesan yang radikal. Padahal, seharusnya yang disampaikan adalah nilai-nillai kesejukan seperti ajaran Islam yang biasa dilakukan tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama.

Kyai Muslih menyinggung soal konten di media sosial yang mengimbau umat Islam tidak mensalatkan jenazah pendukung penista agama. Menurut dia, NU tidak mendukung konten radikal yang disebarkan itu. Dia menegaskan NU tetap berkewajiban mensalatkan siapaun itu jenazah �asalkan itu umat Islam, karena itu kewajiban umat Islam. (**/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Arinal Djunaidi Manusia Penuh Keberuntungan, Akankah Menang...

Pasalnya, menurut catatan Nyonya Lee tak pernah dua kali...

22202


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved