Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

GPIB Marturia Bantu Keluarga yang Rumahnya Hancur Diterjang Tsunami
Lampungpro.co, 06-Jan-2019

Amiruddin Sormin 1062

Share

KALIANDA (Lampungpro.com): Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Marturia Lampung memberikan bantuan kepada korban Tsunami Selat Sunda di Desa Sukaraja, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Sabtu (5/1/2019). Bantuan berupa pakaian, obat, dan juga perlengkapan anak sekolah berupa buku tulis, bolpoin, diterima langsung Kepala Desa Sukaraja Sarbini.

Menurut Sarbini, warga Sukaraja, terdapat 35 rumah warga hancur total akibat disapu tsunami yang terjadi pada Sabtu (22/12/18) malam. "Sebagian warga kami masih mengungsi. Ada yang di pengungsian yang disiapkan oleh pemerintah. Sebagian mengungsi di posko-posko di kaki Gunung Rajabasa. Ada juga yang ditampung di rumah kerabat," kata Sarbini.

Selain itu, ada tiga warganya yang meninggal dunia dan enam masih hilang. Selain itu sebanyak 573 warga Desa Sukaraja mengalami luka. "Jumlah yang mengungsi 685 jiwa," kata dia.

Dia menyampaikan ucapan terima kasih kepada GPIB Marturia yang membantu warganya. "Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu yang peduli dan telah membantu kami yang sedang tertimpa bencana. Semoga Allah membalas kebaikan Bapak dan Ibu semuanya," ujar Sarbini.

Bantuan ini menurut Pendeta Miss Sono Bogar, diberikan kepada warga yang terkenca bencana Tsunami Selat Sunda itu merupakan wujud solidaritas dan empati warga GPIB Marturia. "Begitu dapat kabar ada bencana tsunami yang menimpa saudara-saudara kami, maka warga jemaat GPIB Marturia langsung tergerak dan mengumpulkan bantuan. Tujuannya untuk membantu meringankan beban saudara-saudara kami yang terkena musibah bencana tsunami," kata Pendeta Miss didampingi pengurus gereja yang terletak di Bambu Kuning, Tanjungkarang.

Selain memberi bantuan kepada warga yang terkena bencana, GPIB Marturia juga memberikan bantuan perlengkapan kepada personel penanggulangan bencana. Bantuan berupa jas hujan dan senter itu untuk melengkapi personel penanggulangan bencana itu diberikan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada personel penanggulangan bencana, relawan, dan tim penyelamat yang dengan sigap melakukan pertolongan kepada warga yang terkena bencana," kata Pendeta Miss saat menyerahkan bantuan di kantor BPBD Kabupaten Lampung Selatan dan disambut Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi Kantor BPBD Lampung Selatan Sunaryo.

Berdasarkan data yang dirilis Posko Darurat Bencana Kabupaten Lampung Selatan, Jumat (4/1/2019) ada 118 orang meninggal dunia dalam bencana tsunami akibat erupsi Gunung Anak Krakatau ini. Sebanyak 8.303 orang mengalami luka dan 7 orang masih dinyatakan hilang.

Sebanyak 683 rumah rusak. Dari jumlah korban meninggal dunia tersebut, sebanyak 97 korban meninggal terdapat di Kecamatan Rajabasa. Kecamatan Rajabasa merupakan daerah yang terdampak paling parah dalam bencana tsunami di Kabupaten Lampung Selatan ini. (PRO1)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Sepak Bola, Cara Hebat Pemimpin Menghibur Rakyat

Boleh saja menghujat kita dijajah Belanda selama 350 tahun....

251


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved