BANDAR LAMPUNG  (Lampungpro.com): Gubernur Lampung, Muhammad Ridho Ficardo mengatakan Hari Raya Idulftri bisa menjadi momen membangun persaudaraan antar umat beragama. Bermodal persatuan dan kesatuan itu, Gubernur Ridho mengajak masyarakat mendukung sembilan prioritas pembangunan Provinsi Lampung.

"Sebagai negara dengan jumlah umat Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki persatuan dan kesatuan walau berbeda suku, budaya, dan agama. Semoga Idulfitri dapat membawa kedamaian dan keberkahan bagi seluruh rakyat Indonesia terutama masyarakat di Provinsi Lampung," kata Gubernur Ridho usai Shalat Idulfitri 1438 Hijriah di Lapangan Enggal Korem 043/Gatam, Bandar Lampung, Minggu (25/6/2017).

Bertindak selaku Khatib yakni Dr. H. Arpandi, dosen Pascasarjana Universitas Islam Negeri Radin Inten IIUIN Bandar Lampung dan imam Asmu'i Hidayat. "Dalam memperkuat ketahanan negara dan membangun Indonesia terutama pada daerah pelosok atau terpencil, harus diperkuat dan diperteguh Nawacita. Momen silaturahmi ini untuk memperkokoh jalinan dalam membangun Indonesia," kata Gubernur.

Sebelum shalat ied, Kanwil Kementerian Agama Provinsi Lampung bersama Panitia Hari Besar Islam Indonesia (PHBI) Provinsi Lampung menyampaikan, dana terhimpun dan dikelola oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Lampung. Dana zakat mal terkumpul Rp902 juta, zakat fitrah Rp241,9 juta, dan infak Rp63,6 juta.

Usai shalat ied, Gubernur Ridho Ficardo menggelar open house di rumah dinas, Mahan Agung, Bandar Lampung. Selain para pejabat tampak hadir sejumlah tokoh lintas agama. Gubernur dan istri, Aprilani Yustin Ficardo, menerima ucapan Lebaran ratusan tamu yang datang silih berganti.

Suster Hati Kudus Brigita dari Santa Ana menyampaikan ucapan Idulfitri. "Ini wujud kepedulian Gubernur Lampung untuk saling menghormati saling mengasihi antar umat beragama," kata Brigita

Tamu lainnya, Nyoman Novyanta dari Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) Provinsi Lampung mengungkapkan Gubernur terbuka dengan semua umat. "Kami ingin bersilaturahmi dengan Pak Gubernur tidak hanya secara formal, tapi secara emosional. Bukan hanya sebagai Gubernur tapi sebagai Bapak," kata Nyoman Novyanta. (PRO1)