Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Gus Miftah, Ulama Asal Lampung yang Nyentrik dan Kontroversial
Lampungpro.co, 02-Jul-2019

Erzal Syahreza 6042

Share

Gus Miftah, Ulama, Lokalisasi, Pondok Pesantren Ora Aji, Lampung, Bandar Lampung, Lampungpro.com

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Nama ulama yang dikenal dengan panggilan Gus Miftah kian dikenal masyarakat. Pria bersuku Jawa yang lahir di Lampung Tengah ini menjadi orang yang turut berjasa dalam perjalanan Dedy Corbuzier menjadi seorang mualaf.

Gus Miftah sendiri merupakan putra dari pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Bustanul Ulum, Lampung Tengah. Sebagai sosok yang tinggal di Yogyakarta, ia sering menyebut dirinya sebagai 'Pujakesuma'. "Putra Jawa kelahiran Sumatera," ujar Gus Miftah usai acara halal bihalal di rumah dinas Wakil Gubernur Lampung, Senin (1/7/2019) malam.

Gus Miftah yang videonya viral saat berdakwah di lokasi dunia malam, memiliki banyak jamaah. Saat pengajian di pesantren yang ia dirikan yakni Pesantren Ora Aji, puluhan ribu jamaah tumplek blek ikut mujahadah. Jamaah saya jauh lebih banyak dari video yang viral itu, kata pemilik nama asli Miftah Maulana Habiburrohman.

Jamaah Gus Miftah itu mulai dari masyarakat luas, pekerja seks komersial, politisi hingga pejabat. Bahkan saat pengajian milad Pesantren Ora Aji keenam beberapa bulan lalu, ada rombongan dua bus dari lokalisasi Pasar Kembang Yogyakarta.

Gus Miftah yang alumnus Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta itu kalau memberi ceramah dikenal ceplas ceplos. Kadang juga mengumpat tetapi tidak ditujukan ke seseorang.

Bahkan, jamaah pengajian tidak hanya dari kalangan muslim saja. Ada juga dari penganut agama lain. Mereka sangat nyaman dengan ceramah yang apa adanya tanpa menyudutkan dan menghina orang lain atau pemeluk agama berbeda.

Pernah saat ia pidato di depan para kingers (sebutan para penggemar motor Yamaha RX King) di Stadion Maguwoharjo dengan menggebu-gebu ia menjelaskan nafsu dan iman. Bahasa ceramah mudah diterima para kingers. Diibaratkan motor King, nafsu itu gas. Nah remnya adalah iman, kata Gus Miftah.

Ia juga bercerita, ada jamaahnya yang seorang peminum dan pemabuk. Meskipun pemabuk, tetap setia ikut Gus Miftah. Tetapi perlahan-lahan orang itu sadar dan kini justru rajin salat. Saya mengimami, setelah fatihah, bukannya bilang amin tapi malah hoiik (suara bersendawa akibat minuman keras), kata Gus Miftah.

Gus Miftah selalu menekankan sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia yang lain. Prinsip manfaat ini dia pegang teguh. "Orang baik punya masa lalu dan orang belum baik punya masa depan," ujar Gus Miftah. (SYAHREZA/PRO3)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Terusan Nunyai Lampung Tengah Membara, Medsos Membakar...

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan media sosial dapat menjadi alat...

714


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved