KRUI (Lampungpro.co): Polres Pesisir Barat bersama Tim Satgas Gabungan Penanganan Satwa Liar, menggelar pertemuan penting untuk membahas langkah strategis terkait ancaman Harimau Sumatera yang kembali meresahkan masyarakat.
Rapat yang berlangsung di Balai Pekon Pelita Jaya, Kecamatan Pesisir Selatan, Pesisir Barat ini, berfokus pada penambahan dan pemindahan kandang jebak ke lokasi baru di Way Basoh, wilayah yang menjadi titik terbaru konflik manusia dan satwa liar.
Kasi Humas Polres Pesisir Barat, Ipda Kasiyono mengatakan, keputusan tersebut diambil menyusul insiden harimau yang menyerang dan memangsa seekor sapi milik warga di Way Basoh.
"Peristiwa tersebut, tentunya meningkatkan kecemasan masyarakat, terutama bagi warga yang tinggal dan berkebun di sekitar kawasan tersebut," kata Ipda Kasiyono dalam keterangannya, Rabu (18/12/2024).
Sebagai langkah antisipasi, tim memutuskan untuk memindahkan kandang jebak ke lokasi strategis, guna menangkap harimau tanpa membahayakan masyarakat atau satwa liar lainnya.
Selain membahas teknis pemasangan jebak, tim juga memberikan edukasi kepada warga untuk mengurangi aktivitas di area rawan. Warga diminta untuk tidak melintasi lokasi pemasangan jebak dan menghentikan kegiatan berkebun, untuk menghindari kontak langsung dengan harimau sumatra.
"Koordinasi lintas sektor ini akan terus diperkuat, guna memastikan keselamatan warga dan kelestarian satwa liar. Kami himbau masyarakat untuk tetap waspada, mematuhi arahan, dan segera melaporkan jika ada tanda-tanda keberadaan harimau di sekitar tempat tinggal," ujar Ipda Kasiyono
Menurut Ipda Kasiyono, penanganan tersebut harus berjalan dengan hati-hati, agar tidak membahayakan satwa yang dilindungi maupun masyarakat sekitar.
Tim Satgas Gabungan juga mengapresiasi peran masyarakat dalam memberikan informasi terkait aktivitas harimau. Diharapkan sinergi tersebut, dapat mempercepat upaya penangkapan harimau sekaligus memastikan kelestarian ekosistem di kawasan Pesisir Barat.
Polres Pesisir Barat menegaskan, penanganan satwa liar khususnya Harimau Sumatera, memerlukan pendekatan yang seimbang antara perlindungan manusia dan konservasi alam.
Dengan kerjasama yang solid antara pihak berwenang dan masyarakat sekitar, diharapkan situasi dapat segera terkendali tanpa merusak keseimbangan ekosistem. (***)
Editor : Febri Arianto
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1144
Lampung Barat
1820
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia