#beritapolitiklampung #webberitadaerah #webberitanasional #portalberitalampung #portalberitawisatanasional #portalberitaasiangames #portalberitapendidikan #beritaolahragalampung #beritaolahraganasional #lampungproberitalampung #lampungprodotcom #webberitalampung #portalberitanasional #beritalampungterkini #beritakulinerlampung #beritawisatalampung #portalberitawisata Lampung, Indonesia

WAY KANAN (Lampungpro.com): Ikatan Dokter Indonesi (IDI) Cabang Way Kanan memberikan bantuan closet gratis sebanyak 20 unit kepada masyarakat melalui puskesmas se-kabupaten setempat, Kamis (12/4/2018).

Kepala Cabang IDI dr Farida Aryani yang juga Kepala Dinas Kesehatan Way Kanan mengatakan pemberian bantuan closet ini merupakan bagian dari bentuk keperdulian IDI cabang Way Kanan kepada warga kurang mampu dan belum memiliki jamban. 

Dia berharap dengan bantuan sarana jamban tersebut dapat membantu meringankan keluarga kurang mampu untuk membangun jamban dan tidak lagi buang air besar sembarangan. Saya sering keluyuran ke kampung-kampung melihat sanitasi penduduk. Untuk memberikan contoh langsung bagaimana mengelola dan merawat sanitasi dengan baik. Ke depannya IDI akan berupaya menyalurkan bantuan serupa ke warga, sehingga nantinya kebutuhan sanitasi sehat akan terpenuhi semua, kata dia.

Farida menambahkan, selain itu dengan adanya jambanisasi akan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dalam perilaku hidup bersih dan sehat, terhindar dari penyakit. Saya berharap warga yang menerima tidak menyia-nyiakan bantuan ini. Masyarakat telah menerima bantuan closet segera memasangnya. Bila perlu pihak dari puskesmas akan turun tangan langsung membantu warga dalam pengerjaannya, kata dia.

Penyerahan bantuan closet untuk warga dilaksanakan di setiap-setiap puskesmas yang ada di Way Kanan. Sedangkan dalam program sanitasi jambanisasi pembangunannya dilaksanakan secara swadaya masyarakat, kata Farida.

Yuli, warga Kecamatan Rebangtangkas, mengaku sangat berterima kasih dengan bantuan tersebut. Sebab, sejak lama dia ingin memiliki jamban tapi karena tidak punya biaya, terpaksa harus buang air besar menumpang tetangga yang mempunyai jamban, kata dia. (INDRA/PRO2)