Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Indonesia Darurat Covid-19, KPAI Tolak Sekolah Belajar Tatap Muka Juli Tahun ini
Lampungpro.co, 22-Jun-2021

Amiruddin Sormin 1179

Share

Komisioner KPAI Retno Listyarti bersama Sekda Kota Malang Wasto usai pertemuan di Balai Kota Malang, Kamis (13/2/2020).LAMPUNGPRO.CO/SUARA.COM-AZIZ RAMADANI

JAKARTA (Lampungpro.co): Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta seluruh pemerintah daerah untuk menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah sebab pandemi Covid-19 tengah melonjak. Komisioner KPAI Retno Listyarti menyatakan sekolah baru bisa dibuka ketika laju penularan atau positivity rate di Indonesia mencapai standar aman dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni di bawah 5%.


"KPAI mendorong pemerintah pusat maupun pemerintah daerah segera menghentikan uji coba PTM di sejumlah daerah yang positivity ratenya di atas 5%," kata Retno, kepada Suara.com (jaringan Lampungpro.co), Selasa (22/6/2021).

KPAI juga meminta pemerintah menunda rencana pembukaan sekolah pada tahun ajaran baru 2021/2022 atau Juli mendatang. "Mengingat kasus sangat tinggi dan positivity rate di sejumlah daerah di atas 5%, bahkan ada yang mencapai 17%. Kondisi ini sangat tidak aman untuk buka sekolah tatap muka," jelasnya.

Retno menyebut sekolah tatap muka bisa dilakukan apabila sarana dan prasarana untuk pembelajaran jarak jauh benar-benar tidak bisa diupayakan, seperti di daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal). "Di wilayah-wilayah kepulauan kecil yang sulit sinyal justru kami sarankan dibuka dengan ketentuan yang sama sebagaimana disebutkan Presiden Jokowi, PTM hanya dua jam, siswa yang hadir hanya 25% dan hanya 1-2 kali seminggu," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mendorong sekolah mulai dibuka sejak saat ini dengan mengikuti panduan prokes dari Surat Keputusan Bersama empat Menteri tanggal 30 Maret 2021. Sebagai informasi, per 22 Juni 2021 jumlah guru dan tendik yang divaksin dosis pertama adalah 1.969.933 orang dan dosis kedua sebanyak 1.215.903 orang, masih jauh dari total sasaran 5.058.582 orang. (***)

Editor: Amiruddin Sormin

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Geger Ijazah Palsu, Rismon Hasiholan Sianipar, dan...

Andai ada 10 saja media dan jurnalis yang menjadi...

1436


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved