JAKARTA (Lampungpro.com): Sebagai calon penerus dalam memimpin bangsa Indonesia kedepannya nanti, mahasiswa harus dibentengi dari hal-hal negatif, termasuk radikalisme negatif seperti intolerasi, anti NKRI, anti Pancasila, dan penyebaran paham takfiri yang harus dijauhkan dari mahasiswa. Karenanya, Badan Nasional Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) selalu konsen akan hal itu.
Demikian diungkapkan Kepala Badan Nasional Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Suhardi Alius, saat memberikan kuliah umum di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jumat (24/8/2018).
Suhardi menjelaskan, sebagai upaya untuk mempersiapkan generasi muda dalam memimpin bangsa kedepannya, pihaknya selalu membantu seluruh perguruan tunggi, termasuk Universitas Indonesia (UI). Sebab, di kampus itulah kebanyakan para pemimpin nasional lahir.
Ia meminta agar para mahasiswa lebih fokus belajar demi mencapai cita-cita, untuk menjadi generasi penerus yang luar biasa dalam upaya mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sebab pihaknya telah memberikan pemahaman dan guidance, asistensi baik dosen maupun rektor universitas untuk terlibat dalam mengurus masalah yang sifatnya negatif.
Bahkan pada bulan April lalu, BNPT telah melakukan kerjasama bersama UI dengan menandatangani MoU yang mencakup di bidang penelitian, pencerahan, pemahaman-pemahaman, dan pengabdian masyarakat. Sehingga dengan MoU itu, bisa didukung berbagai hasil riset dan penelitian dari UI, agar dapat menentukan formula dan cara yang tepat dalam menangkal radikalisme di lingkungan kampus.
Suhardi mengaku, sangat konsen dalam memberikan pembekalan kepada mahasiswa di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Hal itu, sebagai upaya mempersiapkan para generasi muda dalam memimpin bangsa kedepan. Disamping itu pentingnya penguatan nasionalisme dalam menghadapi berbagai ancaman ideologi transnasional. Sebab dengan perkembangan teknologi informasi, nilai kebangsaan mulai tergerus sehingga memudahkan anak muda gampanag disusupi paham-paham radikal.
Menurutnya, dang tekhnologi para kelompok radikal menjadikan generasai muda sebagai target brain washing. Olehnya itu, BNPT terus berupaya melakukan pencegahan dengan berbagai cara, di antaranya merekrut anak-anak muda menjadi duta dama dunia maya, sehingga dapat melawan radikalisme dengan menggunakan bahasa milenial yang dapat diterima oleh generasinya.
Rektor UI, Muhammad Anis menambahkan, saat ini semua pihak telah menyikapi permasalahan radikalisme di dalam kampus, dengan memberikan mata kuliah kepribadian, melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (K2N), aksi kebangsaan, serta memiliki forum-forum yang menciptakan keberagaman. Karena itu menjadi satu kekuatan UI, bahkan dengan memotivasi para mahasiswa untuk menjadi agen perubahan.
Anis mengakui radikalisme negatif tidak hanya berdampak di Indonesia saja, tetapi juga bahaya secara global. Oleh karena itu, pendidikan menjadi kunci utama dalam melindungi para generasi muda.
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4138
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia