BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Orang Dengan HIV/Aids (ODHA), Wijianto (34), sempat merasa terpuruk saat positif didiagnosa mengidap virus mematikan itu. Pada awalnya ia kerja sebagai satpam di salah satu perusahaan di Jakarta.

Ia sempat sakit lama, hampir satu bulan dirawat di rumah sakit. "Awalnya diagnosa TBC," kata pria yang kerap disapa Gareng itu kepada Lampungpro.com di Sekretariat Aliansi Jurnalistik Independen (AJI) Bandar Lampung, Jumat (8/9/2017) sore.

Usai diagnosis TBC, ia mengalami diare berkepanjangan, berat badan turun, nafsu makan kurang, hingga badan kurus kering. Dari beberapa penyakit yang berkelanjutan itu ia diperiksa darahnya. "Hasilnya positif HIV/Aids," kata dia.

Dari hasil diagnosa itu ia merasa putus asa. Isteri perlahan mulai menjauhi. Hingga pada 2013, ia bercerai dengan istri. Namun, sebelum bercerai ia sempat memeriksakan istri dan putrinya. "Mereka (istri dan anak) negatif HIV/Aids," kata pria kelahiran Nganjuk, Jawa Timur itu.

Dari hal itulah yang membuat Wijianto semangat untuk memulai hidup baru. Ia kini berjalan keliling Indonesia dengan berjalan kaki mengampanyekan bahwa ODHA tidak harus dijauhi. ODHA merupakan korban yang harus dirangkul. "Saya ODHA, jalan kaki keliling Indonesia, saya nggak ada kendala," kata dia.

Hingga saat ini, ia akan selalu mengajak ODHA semangat hidup. Wijianto tidak akan membiarkan ODHA menderita dan dikucilkan masyarakat. "Pengetahuan ODHA di masyarakat masih banyak yang salah," kata pria yang tiap minggu menelepon anaknya itu. (SYAHREZA/PRO2)