BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com) : Semenjak Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) atau Tol Lampung beroperasi, Jalan Soekarno Hatta (bypass) Bandar Lampung sepi dan jarang kendaraan melintas. Sepinya jalanan tersibuk di kota ini bukan tanpa alasan, kerusakan parah terjadi di hampir tiap titik di jalan milik negara tersebut. Para supir, baik truk, bus dan kendaraan pribadi tak mau ambil resiko kecelakaan saat melintasi jalan tersebut.

"Sudah sepi mas setelah tol diresmikan. Ini aja siang kadang kendaraan nggak se ramai dulu. Apalagi malam juga kalai udah jam 11 ke atas sepi. Biasanya banyak supir truk mampir makan tapi sekarang sudah sedikit saja," ujar Marni (54) salah satu pedagang di bypass Panjang Bandar Lampung, Jumat (22/3/2019).

Menanggapi hal itu, Wakil Wali Kota Bandar Lampung M Yusuf Kohar mengungkapkan, sepinya jalan bukan sepenuhnya karena imbas tol melainkan kerusakan jalan. Ia pun berusaha mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung, selaku wilayah yang dilewati jalan negara tersebut meminta perbaikan ke pemerintah pusat. "Kita dorong agar ada perbaikan jalan dari pusat," ungkap dia kepada Lampungpro.com.

Ia pun melihat beberapa hal perlu diperbaiki seperti lampu penerangan, perbaikan jalan, dan pelebaran drainase. Ia pun tak mempermasalahkan dengan flyover yang telah di bangun atau proses pembangunan. Namun, kedepan pemkot harus fokus memperhatikan infrastruktur seperti jalan rusak dan drainase. Dimana banyak jalan di kota ini hancur akibat banjir dan buruknya drainase.

"Kita fokuskan pemkot bangun dan perbaiki infrastruktur di Bandar Lampung. Ini tugas harus bersama-sama berjalan dan dikerjakan oleh semua stakeolder di kota ini, baik Wali Kota, Wakil Wali Kota, dan Sekda. Untuk mewujudkan top manajemen dan perbaikan di infranstruktur semua pihak harus bekerjasama demi masyarakat Kota Bandar Lampung," ujarnya.(**/PRO2)