JAKARTA (Lampungpro.com): Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi selesai dan beroperasi pada 2019. Sedangkan Jakarta-Cikampek II sisi Selatan ditargetkan beroperasi pada 2020. Sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), Jalan tol Probolinggo-Banyuwangi diharapkan dapat mendorong kelancaran arus barang dan manusia dari dan ke Banyuwangi.
Terkait hal itu, Kementerian PUPR menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) dan Perjanjian Prinsip Penjaminan Jalan Tol untuk dua ruas tol yakni Probolinggo-Banyuwangi sepanjang 173 km dan Jakarta-Cikampek II Selatan ruas Jatiasih-Cipularang-Sadang sepanjang 64 km, Kamis (14/12/2017), di Jakarta. PPJT Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi ditandatangani Dirut PT Jasa Marga Probolinggo-Banyuwangi D. Hari Pratama.
Sedangkan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan oleh Dirut PT Jasa Marga Japek Selatan Dedi Krisnariawan Sunoto dan dari BPJT dilakukan oleh Kepala BPJT Hery Trisaputra Zuna. Selanjutnya kedua Dirut BUJT tersebut menandatangani Perjanjian Prinsip Penjaminan Jalan Tol dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII) yang dilakukan Presiden Direktur PT.PII Armand Hermawan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, dengan ditandatanganinya perjanjian kedua ruas tol tersebut, penyelesaian pembangunannya harus bisa lebih cepat dari target yang ditetapkan dengan tetap memperhatikan kualitas dan keselamatan. Semua sudah siap, hanya tinggal keseriusan dan kecepatan saja yang harus ditingkatkan. Sebab yang dibutuhkan oleh investor adalah kepastian dan kecepatan, kata Menteri Basuki.
Pada Tol Probolinggo-Banyuwangi ada tanah Perhutani sekitar 73 km yang bisa dimanfaatkan untuk memulai pembangunan infrastruktur lebih awal. "Jadi masih 100 km lagi yang belum dibebaskan milik masyarakat, kata Basuki.
Nilai investasi Rp23,39 triliun, akan dikerjakan PT Jasa Marga Probolinggo-Banyuwangi yang sahamnya dipegang oleh PT Jasa Marga, PT Waskita Toll Road, dan PT Brantas Abipraya. Saat ini, perjalanan dari Probolinggo menuju Banyuwangi ditempuh 4-5 jam lamanya melalui jalur Pantai Utara Pulau Jawa (Pantura) dengan jarak tempuh sekitar 200 km. Dengan terbangunnya jalan tol ini dapat memangkas waktu tempuh hanya menjadi sekitar 2 jam.
Sedangkan jalan tol Jakarta-Cikampek II sepanjang 64 km di sisi Selatan Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang ada sekarang nilai investasi mencapai Rp14,6 triliun. Pembangunannya ditangani PT Jasa Marga Japek Selatan yang pemegang sahamnya adalah PT Jasa Marga dan PT Wira Nusantara Bumi.
Pembangunan ruas tol ini merupakan salah satu upaya mengurai kemacetan Tol Jakarta-Cikampek eksisiting. Dengan adanya jalan tol Jakarta-Cikampek II Sisi Selatan diharapkan dapat menjadi alternatif lain para pengguna tol menuju jalan tol Cipularang. Kemudian, diharapkan dapat membangun pusat pertumbuhan baru di selatan Tol Jakarta-Cikampek.
#Manfaat kerja sama ini mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi tahun 2018 sebesar 5,4 persen. Sementara ada ketimpangan antara kebutuhan dan kemampuan pendanaan yang dimiliki Pemerintah sebesar Rp626 Triliun sehingga menuntut inovasi pembiayaan salah satunya melalui skema KPBU. Selain itu, dengan KPBU akan menggerakkan sektor rill dan pertumbuhan sektor-sektor strategis lainnya. (PRO1)
Berikan Komentar
Kawan, jangan lupakan jalan pulang: jalan rakyat yang dulu...
5988
Lampung Selatan
4653
4653
05-Jul-2025
486
05-Jul-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia