Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Jatuh dan Tenggelam ke Laut, Nelayan Labuhan Maringgai Lampung Timur Ditemukan Meninggal
Lampungpro.co, 03-Jun-2022

Amiruddin Sormin 3943

Share

Petugas evakuasi jenazah nelayan tenggelam di perairan Labuhan Maringgai, Lampung Timur, Jumat (3/6/2022). LAMPUNGPRO.CO/SUARA.COM

LABUHAN MARINGGAI (Lampungpro.co): Riyanto (18) nelayan Desa Muara Gadingmas, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung, ditemukan meninggal setelah jatuh dan hilang di perairan Lampung Timur pada Kamis (2/6/2022). Kasat Polair Polres Lampung Timur AKP Mawardi mengatakan, Riyanto ditemukan di wilayah perairan Labuhan Maringgai, Jumat (3/6/2022) sekitar pukul 10.00 WIB.


Pihak Polair menyerahkan jenazah Riyanto kepada keluarga yang diwakili oleh Kepala Desa Muara Gadingmas, Wahyono, untuk dilakukan prosesi pemakaman. Riyanto  bersama rekannya hendak pulang dari Kuala kambas menuju Kuala Penet. Di tengah perjalanan, mendadak mesin kapal yang ditumpangi mati.

"Ketika mesin kapal mati, Riyanto mencoba untuk melempar jangkar, agar kondisi perahu bisa tenang. Namun saat jangkar dilempar tali jangkar melilit pada kaki Riyanto dan terseret hingga terjebur ke dalam laut," kata Mawardi.

Ketua Himpunan Nelayan Indonesia (HNSI) Provinsi Lampung Bayu Witara, berharap pemerintah bisa merumuskan asuransi kecelakaan kerja (nelayan). Pasalnya,  tidak sedikit nelayan yang menjadi korban kecelakaan kerja hingga berujung pada kematian.

"Mereka itu berlayar bukan bermain, mencari nafkah sesuai dengan profesinya. Risikonya cukup tinggi, tapi selama ini belum ada namanya asuransi jiwa untuk buruh nelayan," kata Bayu Witara, kepada Suara.com (jaringan media Lampungpro.co), Jumat (3/6/2022).

Selain merumuskan asuransi, pemerintah terkait seperti Dinas Kelautan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), lebih fokus melakukan sosialisasi terhadap nelayan. Terkait persiapan kerja dan penggunaan peralatan yang berfungsi untuk menyelamatkan diri ketika nelayan itu mengalami musibah tercebur ke laut.

"Pada dasarnya, kami yakin nelayan bisa berenang tapi kekuatan manusia terbatas untuk melawan gelombang laut, yang perlu diperhatikan peralatan yang bisa digunakan untuk bertahan sementara waktu seperti ketersediaan ban bekas, atau jerigen. Itu barang sepele tapi bermanfaat," kata Bayu Witara.

Bagi Witara mengharapkan pemerintah daerah yang memiliki wilayah pesisir harus fokus dengan program keselamatan nelayan. Baik persoalan asuransi ataupun pengecekan langsung terhadap kapal kapal nelayan, untuk mengetahui perlengkapan alat penyelemat terhadap nelayan. (***)

Editor: Amiruddin Sormin, Kontributor: Agus Susanto

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1291


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved