Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Jelang Puasa-Lebaran, TPID Sumatera Antisipasi Lonjakan Harga Pangan
Lampungpro.co, 28-Apr-2018

Lukman Hakim 871

Share

#beritapolitiklampung #webberitadaerah #webberitanasional #portalberitalampung #portalberitawisatanasional #portalberitaasiangames #portalberitapendidikan #beritaolahragalampung #beritaolahraganasional #lampungproberitalampung #lampungprodotcom #webberitalampung #portalberitanasional #beritalampungterkini #beritakulinerlampung #beritawisatalampung #portalberitawisata Lampung, Indonesia

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Beberapa waktu ke depan ada potensi kenaikan permintaan barang kebutuhan pokok pada Puasa dan Lebaran 2018/1439 H. Dikhawatirkan hal ini akan berpengaruh terhadap harga sejumlah komoditas pangan strategis seperti beras, telur ayam, daging sapi, bawang merah, dan cabai merah, kata Kepala Departemen I Bank Indonesia Dewi Setyowati, Jumat (27/4/2018).

Hal itu dikatakan Dewi  saat rapat koordinasi Wilayah (Rakorwil) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumatera 2018, di Swissbell Hotel Bandar Lampung, Jumat (27/4/2018). Rakor tersebut bertujuan mengantisipasi inflasi menjelang Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 1439 H.

Kegiatan itu diikuti Kementerian Koordinator dan Perekonomian, Bank Indonesia (BI) bersama Pemerintah Provinsi Lampung dan sembilan provinsi serta tiga kota se-Sumatera. Menjelang Puasa, Lebaran dan libur nasional perlu dilakukan upaya antisipasi dini berupa koordinasi yang melibatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pelaku usaha, kata dia.

Hal yang harus dilakukan, kata Dewi, dengan menjaga stabilitas harga dan ketersedian bahan pokok melalui penguatan regulasi, penatalaksanaan, pemantauan dan pengawasan, serta melakukan upaya khusus ke pasar rakyat dan ritel modern.

Dewi menyampaikan dua pekan sebelum Ramadan sampai dua pekan setelah Lebaran bahan pangan akan terus dipantau. Oleh sebab itu, kata Dewi, dibutuhkan upaya pengendaliam inflasi secara bersama dengan optimalisasi data atau informasi harga pangan. Juga dibutuhkan kerjasama antar daerah, mapping sisi pasokan pangan dan pengelolaan ekspektasi masyarakat.

Sementara itu, Pjs. Gubernur Lampung Didik Suprayitno yang diwakili Plt Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Provinsi Lampung Taufik Hidayat menyampaikan secara kumulatif, inflasi Provinsi Lampung pada triwulan I tahun 2018 mencapai 1,48% (inflasi tahun berjalan atau ytd).

Angka itu lebih tinggi dibandingkan inflasi kumulatif yang terjadi di Sumatera dan Nasional, yang masing-masing baru mencapai 0,75% (ytd) dan 0,99% (ytd). Meski demikian, jika dilihat secara tahunan, inflasi IHK (Indeks Harga Konsumen) pada bulan Maret sebesar 3,23% (inflasi tahunan atau yoy) masih berada dalam rentang sasaran inflasi tahun 2018.

Sejumlah langkah dalam upaya menjaga tingkat inflasi yang rendah dan stabil telah digagas oleh TPID di berbagai daerah. Sejumlah program kerja pengendalian inflasi yang disepakati tentunya diarahkan untuk mendukung pencapaian 4K. Yaitu, ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif dalam pengendalian inflasi, kata Taufik. (**/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

15617


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved