BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com):�Sebelum Meninggal, Siswi Praja Tingkat I Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Angkatan 28, Dhea Amanda (17), sempat menghubungi orangtua Edi Hanafiah (51) dan Isnaini (48), sekitar pukul 05.00 WIB. Dhea mengabari orangtua bahwa dirinya baik-baik saja dan sehat. Namun, pagi hari setelah sarapan, Dhea berlari-lari kecil dan mendadak sakit.
Ia langsung dilarikan ke rumah sakit di Semarang. Sekitar pukul 09.30 WIB, orangtua mendapat kabar Dhea sudah meninggal. Edi Hanifah dan Isnaini langsung berangkat ke Semarang. "Dikabarin Deputi III Airo IPDN," kata paman Dhea, Herniyanto kepada Lampungpro.com, Minggu (1/10/2017).
Herniyanto mengatakan Dhea sekitar pukul 08.00 WIB masih mengikuti olahraga. Ia menuturkan jenazah Dhea akan dilakukan otopsi guna mengetahui penyebab meninggalnya putri pertama dari tiga bersaudara itu. Selama mengikuti pendidikan, Dhea tidak pernah bercerita mengenai kekerasan. Dhea selalu bercerita dirinya baik-baik saja dan ceria. Pagi sebelum meninggalnya Dhea, ia bercerita akan menebus foto di IPDN.
Orangtua Dhea pun langsung meminta Dhea mengambil uang di ATM untuk menebus foto. Dari penuturan dan suara melalui telepon, Dhea tidak pernah mengeluh. "Bahkan minta orangtua menjaga kesehatan," kata paman Dhea itu. (SYAHREZA/PRO2)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4132
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia