MERAK (Lampungpro.com): Penumpang yang hendak melintasi Jalan Tol Merak-Jakarta sebaiknya menyiapkan kartu E-Toll, sebelum berangkat. Pasalnya, tak satu pun minimarket di Merak, Banten, menyediakan kartu pembayaran tol nontunai itu.

Pengamatan Lampungpro.com, Kamis (21/12/2017) malam, pada musin angkutan Natal dan Tahun Baru 2017, semua minimarket yang seharusnya menjual kartu tersebut, kosong. Sejumlah pengendara dibuat bingung dan harus berputar-putar di sekitar pelabuhan karena tak mendapatkan kartu tol. 

Demikian halnya, saat akan menyeberang di Bakauheni, tidak satu pun minimarket yang menjual kartu tersebut. "Hanya bisa isi ulang," kata seorang penjaga minimarket di Bakauheni, Lampung Selatan.

Kartu e-toll justru diperjualbelikan para calo yang berprofesi sebagai penjual gorengan dan penjaga parkir minimarket. Harganya lebih mahal Rp10 ribu dari normal. Sebuah karto e-toll bersaldo Rp50 ribu dijual Rp120 ribu. Jika nekat masuk tol, pengendara yang tak memiliki e-toll diminta berbalik arah untuk mencari kartu tersebut. "Silakan protes sama polisi, Pak," kata seorang penjaga pintu tol.

Pengalaman senada disampaikan Emiria Andhani, mahasiswa asal Bengkulu yang hendak masuk Jalan Tol Merak-Jakarta. Dia berkisah pada 28-29 November 2017, keluarganya dari Sumatera berangkat ke Pulau Jawa menggunakan kendaraan pribadi, dan melewati pelabuhan. Sesampainya di pintu gerbang Tol Merak, ayahnya bersama pengendara lain, lupa jika ingin melewati tol, harus menggunakan kartu pembayaran berbasis elektronik.

Petugas di pintu gerbang tol menjawab dengan nada ketus, Habis Pak, cari saja ke bank! Ayahnya beserta pengendara lain, yang notabene dari Sumatera, langsung menuju Serang, untuk mencari bank dan minimarket yang mengeluarkan kartu e-toll. Namun sayang, lagi-lagi ayah saya dan beberapa pengendara lainnya dibuat kecewa. (PRO1)