Pasca berbagai kenaikan harga mulai cabai, bahan bakar minyak (BBM), biaya perpanjangan STNK, BPKB, tarif listrik, yang diikuti berbagai kenaikan harga lainnya, sejumlah meme berseliweran di media sosial. Ada yang mengompilasi aneka tangkapan layar (screenshot) portal berita yang memuat komentar saling lempar siapa pengambil kebijakan itu di antara para menteri dan petinggi negara.

Ada juga meme yang seolah-olah ada pernyataan dari Presiden Joko Widodo bakal ada Kartu Indonesia Sabar. Ini tentu plesetan dan ungkapan kecewa dari masyarakat atas kesimpangsiuran informasi tersebut. Apalagi kenaikan itu dinilai mendadak tanpa sosialiasi, sehingga membuat para legislator di Senayan sana berencana memanggil para pembuat kebijakan tersebut.

Kenaikan tarif yang diperhalus dengan kalimat penyesuaian boleh-boleh saya dilakukan dengan mempertimbangkan kemampuan masyarakat. Perhitungannya harus tepat. Jangan sampai kenaikan itu menurunkan daya beli yang akhirnya membuat sektor konsumsi lempar handuk dalam menggerakan perekonomian.

Padahal, dalam kondisi belum pulih dari krisis ini sektor konsumsi yang masih bergerak positif. Ketika investasi yang digadang-gadang bakal banyak membuka lapangan kerja, informasi yang berembus justru serbuan tenaga kerja asing yang mendompleng. Alih-alih sebagai pendamping investasi, yang datang justru tenaga kasar yang jumlahnya berjubel di Indonesia.

Bersyukur rakyat Indonesia ini diberi kesabaran level tinggi. Sabar melihat petingginya saling lempar tanggung jawab dan sabar berada di level upah minimum provinsi. Kreator meme Kartu Indonesia Sabar, pasti sadar hanya sabar yang kini dibutuhkan, di saat berbagai jargon kampanye hanya berakhir di tong sampah! Tabik puuunnn...............

Amiruddin Sormin
(Wartawan Utama)