Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Kecelakaan di Tol Lampung Didominasi Supir Ngantuk, Hutama Karya Gelar Operasi Mengantuk
Lampungpro.co, 06-Oct-2021

Amiruddin Sormin 2475

Share

Gerbang Tol Itera Kotabaru Lampung Selatan dibidik Selasa (5/10/2021). LAMPUNGPRO.CO/AMIRUDDIN SORMIN

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): PT Hutama Karya, pengelola Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) Lampung menggelar operasi mengantuk bagi supir kendaraan, terutama di jalur B menuju Pelabuhan Bakauheni. Operasi ini juga mendapat dukungan dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sebagai salah satu solusi mengurangi angka kecelakaan di JTTS.


Menurut Kabag Operasi JTTS Bakter, Mudjiono, sebanyak 80% dari total angka kecelakaan lalu lintas di ruas Bakter terjadi karen mengantuk. "Operasi ini mungkin yang pertama di Indonesia, karena di Jawa belum pernah ada. Faktor mengantuk 80% menjadi latar belakang kecelakaan. Sebenarnya sudah beberapa kali digelar, namun akan kami intensifkan kembali," kata Mudjiono kepada Lampungpro.co, Selasa (5/6/2021).

Teknis operasi ini, kata dia, pengguna jalan tol dimasukkan ke salah satu rest area terutama di jalur B menuju Pelabuhan Bakauheni yang dinilai selama ini rawan mengantuk. Operasi ini dilaksanakan mulai pukul 03.00 dinihari hingga subuh dengan menyediakan kopi dan snack gratis di rest area," kata Mudjiono.

Selain operasi mengantuk, pihaknya juga menggelar operasi bagi truk yang overdimension and overload (ODOL). Menurut data Hutama Karya, kecelakaan melibatkan truk ODOL juga beberapa kali terjadi karena kecepatannya rendah, sehingga tertabrak dari belakang.

 

Menurut Mudjiono, kecelakaan di tol Lampung juga masih banyaknya truk dan kendaraan lain yang lampu belakannya mati. "Bagi kendaraan yang lampu belakangnya mati, untuk sementara kita kasih stiker spotlite," kata dia.

Sedangkan mengenai berat muatan, pihaknya bekerjasama dengan Dinas Perhubungan memakai timbangan portabel (weigh in motion/WIM). Saat ini, kata dia, WIM ada di gerbang tol yakni Bakauheni Selatan. Rencananya WIM akan dipasang lagi di tiga gerbang tol yakni Lematang, Gunungsugih, dan Terbanggi Besar. "Sudah banyak truk ODOL yang diputarbalik karena melanggar batas dan tak boleh lewat di tol," kata dia.

Terkait kecelakaan di JTTS, menurut Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono, bukan karena faktor teknis. "Secara geometrik, jalannya bagus bahkan dengan kecepatan 200 per jam masih aman. Memang faktor mengantuk yang jadi problem karena jalannya lurus. Ini harus segera dibenahi agar kecelakaan bisa menurun," kata Soerjanto.

Pihaknya meminta agar Hutama Karya membenahi rest area agar para pengemudi tertarik istirahat. Misalnya, dengan menyediakan fasilitas mandi air panas dan balai-balai untuk istirahat. "Buatkan tempat istirahat khusus untuk para supir truk tertarik mampir. Ini sudah diterapkan di Tol Cipali, Jawa Barat. Lalu, pisahkan rest area supir truk dan pengguna tol yang lain," kata Soerjanto. (***)

Editor dan reportase: Amiruddin Sormin


 

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1291


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved