Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Kematian Mahasiswa Universitas Lampung, Surat Ibunda Aga Menguak Tiga Nama Misterius
Lampungpro.co, 04-Oct-2019

Heflan Rekanza 880

Share

Tulisan tangan yang diduga ditulis oleh ibu Almarhum mahasiswa Fisip Unila yang tewas saat Diksar | Ist/Lampungpro.co

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Meninggalnya mahasiswa Universitas Lampung dari jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Aga Trias Tahta saat mengikuti kegiatan pendidikan dasar (Diksar) yang dilaksanakan UKM Cakrawala Unila di Pesawaran beberapa waktu lalu inu masih meninggalkan duka mendalam bagi pihak kerabat, teman, maupun keluarga.

Baru-baru ini sebuah postingan diberbagai laman beranda media sosial Facebook viral berseliweran berupa gambar tulisan di secarik kertas. Gambar tersebut bermula saat akun Facebook bernama Eka Thirta Maharani memposting pada 1 Oktober 2019.

Belum diketahui siapa yang menulis di kertas tersebut. Namun jika dilihat dari berbagai kolom komentar, netizen menyebut tulisan ibunda Aga Trias Tahta. Jika dilihat tulisan tersebut seperti keluh kesah dan kesedihan mendalam seorang ibu kepada anaknya.

Hingga saat ini, akun Facebook tersebut  dibanjiri puluhan komentar dari berbagai netizen serta telah dibagikan puluhan kali dengan respon berbeda. Rata-rata mereka menunjukkan ungkapan berduka cita. Namun tak semuanya seperti itu, beberapa netizen juga mencibir pihak UKM yang dianggap lalai dan meminta pihak kepolisian mengusut tuntas. (FEBRI)

Berikut isi tulisannya :

Surat Ibu Untuk Aga

AGA
Ibu minta maaf karena dengan senang hati membantu Aga pergi ke tempat pembantaian, tak ada jurang 15 meter yang telah diakui sebagai tempatmu terjatuh, yang ada tangan-tangan setan yang mencabik-cabik tubuhmu, menyeretmu, menyeret kerikil dan batu untuk sama-sama membuat parutan di sekujur tubuhmu, namun luka-lukamu tak membuat mereka merasa ngilu.

AGA
Mata mereka terbuka tapi mata hatinya tertutup, banyak yang mau bicara tetapi mereka dibungkam. Semua cari selamat. Mereka yang melihat tapi diam dengan bangga menjadi temannya.

AGA
Allah tidak buta, tidak pula tidur, dia melihat semua, saat mereka merekayasa mengarang cerita penyebab kematianmu. Ferdi, Sintia dan Bintang. Kalian cuma boneka karena kalian tidak punya hati, boneka tidak akan pernah menjadi seorang Ayah atau seorang Ibu..

AGA..
Tidurlah dengan tenang, tunggu hari peradilan, Insya Allah goresan luka dan titisan darahmu menghapus dosa-dosamu..Di dunia, keluargamu berjuang mencari keadilan bagimu. Seandainya kami kalah tapi AGA pasti menang.

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1749


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved