BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): PT. Pelabuhan Indonesia IPC Panjang (Pelabuhan Panjang) menargetkan kedepan akan bertransformasi dengan berproses menjadi pilot project digital port. Untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan penaikan performa dan harusi ikut berubah ke era digitalisasi.

Selain itu juga, kedepan IPC Panjang akan fokus kepada empat hal agar bisa menjadi pelabuhan kelas dunia dan akan terus mengukur kecepatan melayani komplain para customer yang ada.

"Kami juga akan deliver akses menuju pelabuhan berkelas baik dari darat maupun laut. Kami akan terus konsen pada akses dari sisi darat dimana kami sudah mengusulkan akan terintegrasi dengan Jalan Tol Trans Sumatera agar tidak menjadi problem dalam hal akses ke masyarakat," kata General Manajer IPC Panjang Drajat Sulistyo dalam acara Customer Gathering di Ballroom Novotel Lampung, Rabu (6/11/2019).

Drajat menyebut saat ini tingkat okupansi di Pelabuhan Panjang hanya mencapai 27 persen. Atas dasar tersebut, pihaknya akan menempuh jalan koneksi ke Jalan Tol Trans Sumatera ke Pelabuhan agar dapat meningkatkan okupansi pelabuhan. Selain itu juga, saat ini IPC Panjang menjadi pelabuhan terdalam yang ada di Sumatera.

"Kami juga akan konsen pada jalur yang hendak masuk Pelabuhan Panjang dari laut. Kami akan perpanjang semuanya menjadi 14 meter agar tidak ada lagi yang namanya rebutan dermaga di IPC Panjang," sebut dia.

Selanjutnya, IPC Panjang akan melakukan deliver phisical balance. Dimana kedepannya akan menerapkan deliver smart office yang akan dirilis di belakang kantor dengan dilengkapi semua fasilitas lengkap. Namun hingga saat ini sedang dalam proses tahap pelelangan. Dengan harapan kedepan akan lengkapi pelayanan untuk ditingkatkan.

"Keempat kami akan coba bertransformasi lebih friendly yang baik. Kami akan deliver friendly yang akan mengarah pada human kapital yang bisa melayani pelanggan tanpa jejak kejelekan sama sekali," jelas dia. (FEBRI/PRO2)