BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Kementerian Pertahanan dan Keamanan (Kemenhan) RI meminta Pemerintah Provinsi, Kabupaten, dan Kota mewaspadai ancaman gempa bumi dan letusan gunung api Gunung Anak Krakatau. Menurut Kemenhan, bencana alam di Palu dan Donggala, harus menjadi pengalaman berharga untuk melaksanakan mitigasi bencana.

"Kejadian bencana alam di Lombok dan Sulawesi Tengah merupakan pelajaran dan pengalaman berharga bagi kita semua di Provinsi Lampung untuk melaksanakan mitigasi bencana di daerah kita," kata Pejabat Perwakilan Kemenhan RI di Provinsi Lampung Kolonel Kav. Robert Owen Tambunan, di depan para perwakilan ormas se-Lampung pada seminar ancaman nonmiliter, di Bandar Lampung, Rabu (10/10/2018).

Menurut Owen Tambunan, letusan gunung api, gempa, dan tsunami merupakan ancaman nonmiliter berdimensi keselamatan umum. "Oleh sebab itu, negara memerlukan pendekatan pertahanan yang komprehensif dalam menangani setiap ancaman dengan memadukan setiap ancaman," kata Owen Tambunan.

Ancaman itu, kata dia, dapat dihadapi dengan memadukan seluruh kekuatan bangsa, baik kekuatan militer maupun nonmiliter. "Lampung merupakan daerah yang sering mengalami gempa dan terdampak letusan gunung merapi. Ini perlu diantisipasi secara bersama," kata Owen.

Pada kesempatan itu, Owen menjelaskan sistem pertahanan yang dianut Indonesia yakni bersifat semesta. Hal itu mengacu pada UU Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara dalam menghadai berbagai bentuk ancaman. Bencana alam, kata dia, merupakan bentuk ancaman nonmiliter yang harus dihadapi bersama. (PRO1)