Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Ketahanan Pangan, Pemangku Kebijakan Diminta Perangi Tengkulak
Lampungpro.co, 06-Apr-2017

Lukman Hakim 961

Share

RIAU (Lampungpro.com): Seluruh pemangku kebijakan diminta memerangi tengkulak-tengkulak yang masih berkeliaran menyelundupkan padi maupun beras. "Mari secara bersama-sama kita perangi impor dan tengkulak-tengkulak, supaya Indonesia bisa mandiri dan nihil impor beras. Indonesia memiliki lahan yang sangat bagus dan luas untuk diberdayakan dan dijadikan sebagai lahan pertanian," kata Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Mulyono, di Siak, Rabu (5/4/2017), dilansir Antara.

Menurut dia, Indonesia memiliki penduduk yang banyak, dan juga punya lahan yang luas dan subur. Namun, ketika berbicara soal beras, negara ini mengimpor akibat dari kurang adanya ketahanan pangan. "Namun, berkat kerja sama dan kerja keras dari petani, tahun ini Indonesia tidak lagi mengimpor beras. Jika pahlawan Indonesia sekarang ini adalah petani, kalau di TNI AD, pahlawan-pahlawan tentara adalah babinsa-babinsa yang kuat dalam membantu petani," kata dia.

Mulyono juga mengajak kepala daerah yang hadir dalam acara penanaman padi dan jagung di Kecamatan Bungaraya itu untuk menggali potensi-potensi yang ada di wilayah masing-masing dalam mewujudkan nawacita swasembada pangan. TNI AD yang menurut UU Nomor 34/2004 adalah instansi pertahanan negara secara fisik, secara intensif berada di belakang program swasembada pangan nasional.

Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian, pada periode 25 Maret 2017 telah terserap 754.330 ton gabah atau 377.165 ton beras, meningkat tajam dari periode yang sama tahun 2016. Dia juga menerangkan, Bulog telah berjanji akan membeli harga gabah dengan kualitas apapun. TNI AD. Dan Bulog akan terus mengawal semuanya dengan masyarakat dan penyuluh pertanian juga yang ikut andil. "Bahkan di daerah-daerah perbatasan sekarang ini sudah menjual beras dengan harga murah. Artinya, cita-cita untuk swasembada pangan mulai terwujud. Begitu juga dengan jagung, pada 2016, kita sudah bisa menekan impor hingga 66 persen, dan tahun ini kita targetkan nol persen impor jagung," kata Mulyono. (*/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

22951


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved