KALIANDA (Lampungpro.co): Ketua Komisi I DPRD Lampung Selatan, Dwi Riyanto, menjadi narasumber pada kegiatan pendidikan politik kepada masyarakat menuju Pemilu dan Pilkada 2024 yang dipusatkan di Aula Kantor Badan Kesbangpol Lampung Selatan, Selasa (3/10/2023).
Dalam paparannya, Dwi Riyanto mengatakan, sejarah pasang surutnya pelaksanaan Pemilu di Indonesia yang sudah selusin kali diadakan.
Pada awal kemerdekaan, Indonesia yang semula akan menggelar Pemilu pertama pada tahun 1948 tak terlaksana karena banyak faktor, dan baru bisa terselenggara pada 1955, kata Dwi Riyanto.
Anggota DPRD Lampung Selatan Dapil 6 Tanjung Bintang, Tanjung Sari, dan Merbau Mataram ini menjelaskan, agenda Pemilu pada masa-masa tersebut juga tidak lima tahunan.
Karena situasi dan kondisi kebangsaan yang belum stabil dalam konsolidasi atas berbagai pergolakan antar elemen bangsa, sehingga Pemilu kedua baru bisa digelar pada 1971," jelas Dwi Riyanto.
Pemilu selanjutnya bisa dilaksanakan pada 1977, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999, 2004, 2009, 2014, dan 2019. Pernah terjadi percepatan pelaksanaan Pemilu setelah reformasi yaitu Pemilu 1999, hanya berselang dua tahun setelah Pemilu 1997.
Menurutnya, kedudukan presiden yang semula merupakan mandataris MPR untuk melaksanakan GBHN, dengan dihapusnya GBHN, maka terjadi perubahan sistem Pemilu. (***)
Editor : Febri Arianto
Reporter : Hendra
Berikan Komentar
Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...
23563
Bandar Lampung
5489
176
19-Apr-2025
218
19-Apr-2025
231
19-Apr-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia