BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Pimpinan organisasi masyarakat (ormas) Islam, umara, dan lembaga terkait di Provinsi Lampung, mengeluarkan pernyataan bersama terkait pembakaran bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), di Bandar Lampung, Senin (29/10/2018). Pernyataan itu, ditandatangani 11 lembaga menyikapi kisruh pasca pembakaran yang dilakukan oknum Banser, di Garut, Jawa Barat.

Saat membacakan pernyataan bersama itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung, Khairuddin Tahmid, mengajak seluruh masyarakat di Provinsi Lampung untuk mengedepankan musyawarah dan saling pengertian dalam mengatasi berbagai masalah bangsa. "Terjadinya pembakaran bendera HTI di Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, kita sepakat untuk meredam situasi di Lampung dan menjaga suasana agar tetap damai dan kondusif," kata Khairuddin Tahmid.

Kemudian, mengajak seluruh masyarakat Lampung bergandengan tangan, merajut nilai kebangsaan dan kemuakhian, dan menolak segala bentuk upaya adu domba dan pecah belah. Menyerukan seluruh masyarakant Lampung untuk menahan diri agar tidak memperbesar masalah, khususnya kepada umat Islam untuk mengedepankan dakwah Islam yang bil hikmah wal mauidzatil hasanah.

"Menyerahkan sepenuhnya permasalahn ini kepada aparat penegak hukum untuk menyelesaikannya sesuai dengan hukum yang berlaku secara adil, proporsional, dan profesional," kata Khairuddin Tahmid.

Selain Khairuddin Tahmid, pernyataan ini antara lain diteken Ketua PWNU Lampung Mohammad Mukri, Marzuki M. Noer (PW Muhammadiyah), Khomsahrial Romli (ICMI Lampung), Abdul Azib Zanim (FKUB), Suhaili (Kepala Kanwil Kementerian Agama Lampung), Irjen Purwadi Arianto (Kapolda Lampung, Brigjen TNI Daru Cahyono (BIN Daerah Lampung, Susilo Yustinus (Kajati Lampung), dan Sukiran (Badan Kesbangpol Lampung). (PRO1)