CIANJUR (Lampungpro.co): Jumlah korban meninggal pasca gempa bumi yang melanda Kabupaten Cianjur mencapai 162 orang. Selain itu, ratusan warga lainnya mengalami luka akibat bencana alam ini.
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Ibrahim Tompo mengatakan, terdapat ribuan warga yang terpaksa mengungis. Mengingat ribuan rumah warga rusak akibat gempa bumi ini.
"Data terbaru hingga pukul 20.45 WIB, tercatat ada 162 korban meninggal dunia, 13.784 korban mengungsi, 362 orang mengalami luka-luka," kata Kombes Ibrahim, seperti dikutip Suara.com (jaringan media Lampungpro.co), Senin (21/11/2022).
Dia menyebutkan, jumlah rumah dan bangunan yang rusak mencapai 2.345 unit. Selain itu, tercatat juga ada kerusakan fasilitas umum sepertiiInfrastruktur dua jembatan dan jalan, bangunan sekolah dan lain sebagainya.
Kemudian juga gedung perkantoran BPBD, PUTR, Lapas Cianjur, Kejaksaan, Polres Cianjur, KONI, Dinsos, dan Kantor PCNU serta tempat Ibadah Mesjid Dekranasda, Mesjid Desa Benjot, Mesjid Desa Cikancana pun mengalami kerusakan.
Sementara itu, total ada 94 lokasi terdampak, dari jumlah itu tujuh diantara mengalami kerusakan terparah seperti kecamatan Cugenang, Cianjur Kota.Warungkondang, Cilaku, Sukaresmi, Cipanas dan Pacet.
"Jangkauan gempa di Cianjur itu 10 km Barat daya Kabupaten Cianjur, 15 km Timur laut Kota-Sukabumi, 39 km tenggara Kota Bogor, 63 km Barat Laut Bandung dan 78 km Tenggara Jakarta," pungkasnya.
Potensi Gempa Susulan
Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa Cianjur, Jawa Barat menjadi salah satu kawasan seismik aktif atau masuk dalam daerah rawan terjadi gempa. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta mengatakan wilayah itu dilintasi oleh sejumlah sesar selain Sesar Cimandiri yang memicu Gempa Cianjur pada Senin siang (Senin (21/11/2022).
"Disebut seismik aktif karena hasil monitor BMKG di daerah itu sering terjadi gempa dengan berbagai variasi dan kedalaman," ujarnya.
Terkait kompleksitas, lanjut dia, daerah itu merupakan daerah jalur gempa aktif seperti keberadaan sesar Cimandiri, Padalarang, Lembang, Cirata, dan masih banyak lagi sesar minor.Daryono mengemukakan, sebelum gempa pada Senin, Cianjur sempat dilanda gempa sebanyak tiga kali secara beruntun pada 14 November 2022 lalu dengan kekuatan magnitudo 4,1, 3,3, dan 2,6.
Ia menambahkan, wilayah Kabupaten Cianjur terakhir kali diguncang gempa dengan kekuatan cukup besar yakni pada 12 Juli 2000. Saat itu, dia menceritakan, sekitar 1.900 rumah rusak akibat guncangan gempa berkekuatan magnitudo 5,1 yang menyebabkan lebih dari 1.100 rumah mengalami rusak berat.
Jika melihat catatan sejarah, lanjut dia, Cianjur pernah mengalami gempa pada tahun 1844, 1910, 1912, 1968, dan 1982 yang juga menyebabkan kerusakan dan korban jiwa.
Ia menambahkan, gempa yang terjadi di Cianjur hari ini masuk dalam kategori gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake), yang biasanya diikuti banyak gempa susulan."Masih ada potensi gempa susulan. Apakah itu lebih besar? Itu masih unexpectable. Yang pasti karakteristik gempa kerak dangkal akan diikuti aktivitas gempa susulan yang cukup banyak," tuturnya. (***)
Editor Amiruddin Sormin
Berikan Komentar
Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...
15375
EKBIS
7851
Bandar Lampung
5205
Lampung Utara
3670
250
02-Apr-2025
448
02-Apr-2025
289
02-Apr-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia