KOTA AGUNG (Lampungpro.co): Kerugian akibat kebakaran empat kelas Madrasah Tsanawiyah (MTs) Satu Atap Baiturahman di Dusun Tanjung Sari, Pekon Tiuh Memon, Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus, Selasa (29/10/19) dinihari ditaksir Rp800 juta. Berdasarkan keterangan saksi dan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), kebakaran diduga akibat korsleting listrik.
Selain melahap empat lokal yang terdiri dari ruang TU, kantor kepala sekolah, perpustakan, dan laboratorium komputer, api juga membakar 20 unit latop, dan buku pelajaran. Ikut juga terbakar, ijazah asli siswa yang belum diambil, muebeler, alat peraga, alat laboratorium, dan peralatan drum band.
Pantaun di lokasi petugas kepolisian memasang police line (garis polisi). Tampak juga Camat Pugung dan BPBD bersama pihak sekolah melakukan inventarisir, bahkan Inafis Polres Tanggamus sedang melakukan identifikasi pasca kebakaran. Menurut Kapolsek Pugung Ipda Okta Devi,atas peristiwa tersebut pihaknya menerjunkan tim Inafis Polres Tanggamus guna melakukan identifikasi pasca kebakaran.
Pihaknya juga membantu warga memadamkan api dengan alat seadanya sambil menunggu tim pemadam kebakaran, sehingga api dapat dipadamkan. "Kebakaran terjadi sekitar pukul 02.30 Wib, kami bersama warga berusaha membantu memadamkan api, namun api cepat membesar dan menghanguskan empat lokal berisi peralatan sekolah," kata Ipda Okta Devi dalam keterangannya mewakili Kapolres Tanggamus.
Berdasarkan keterangan saksi M. Solehudin sekitar pukul 02.30 WIB, dia mendengar suara seperti benda jatuh. Kemudian saksi keluar rumah dan melihat api membakar ruang TU. Api juga merambat ke ruang kantor dan laboratorium.
Anggota Polsek Pugung yang menerima informasi tersebut, bersama masarakat berusaha memadamkan api hingga kemudian datang serta satu unit mobil pemadam kebakaran dari Pemkab Tanggamus membantu melakukan pemadaman. "Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 03.00 Wib, namun pendinginan hingga pukul 04.30 WIB. Untuk penyebab diperkirakan api berasal dari hubungan arus pendek dari ruang TU, dengan kerugian diperkirakan Rp800 juta," kata Kapolsek.
Di sekolah tersebut terdapat 200 pelajar, namun pembelanjaran tidak terganggu sebab ruangan belajar tidak terbakar. "Pembelajaran memakai lokal yang tidak terbakar, namun ujian berbasis komputer terkendala, sebab ruangan dan isi laboratorium komputer terbakar," kata dia.
BACA SEBELUMNYA: Kebakaran Hebat Hanguskan Empat Kelas Madrasah Tsanawiyah di Tanggamus
Di tempat sama, Solehudin selaku guru setempat, yang pertama kali mengetahui kebakaran mengaku terbangun mendengar suara. Bahkan awalnya dia menduga ada kejadian pencurian. "Seperti orang dongkel pintu, setelah beberapa menit kemudian ternyata ada api yang menyala dari kantor TU. Saya sempat panik, kebetulan sekolah dekat rumah, saya sama istri berteriak meminta bantuan warga untuk memadamkan api," kata Solehudin.
Kebakaran tersebut, membuat sedih para siswa MTs, sebab peralatan dan laboratorium yang biasa meraka pakai saat ini menjadi abu. Bahkan ketika dimintai keterangan, Dilla pelajar setempat, sambil menangis berharap pemerintah segera memberikan perhatian terhadap sekolahnya sehingga mereka dapat sekolah seperti biasa. "Ingin cepat dibangun, biar sekolah seperti biasa," ucap gadis berjilbab tersebut sambil tersedu. (PRO1)
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
281
Lampung Selatan
22789
Humaniora
3086
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia