Berita Lampung, Portal Berita Lampung, Berita Lampung Terkini, Berita Daerah Lampung, Web Berita Lampung, Berita Nasional Terkini, Berita Kuliner, Berita Kuliner Lampung, Portal Berita Lampung Terkini, Portal Berita Pariwisata Lampung, Portal Berita Pariwisata Nasional, Portal Berita HPN, Portal Berita Asian Games

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Maraknya kasus korupsi oleh kepala daerah membuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menambah Sepuluh daerah pencegahan. Sepuluh daerah tersebut Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Selain itu, Kalimantan Barat, Kalimantan Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Lampung. Kesepuluh daerah tersebut merupakan provinsi baru yang disasar KPK sebagai tempat rawan korupsi. KPK pun telah mengirimkan surat kepada sepuluh provinsi tersebut untuk dilakukan rapat koordinasi.

Surat tanggal 5 Februari 2018 itu, akan mengundang seluruh kepala daerah dan pemangku kepentingan setempat untuk diberikan pengarahan pencegahan korupsi oleh pimpinan KPK. "Bulan ini memulai rapat koordinasi dari tiga provinsi, Bangka Belitung, Sulawesi Utara dan Yogyakarta," kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat (Humas) KPK Febri Diansyah kepada Lampungpro.com melalui sambungan telepon, Minggu (18/2/2018) sore.

Febri menuturkan, ada sembilan hal yang akan dibahas dalam rapat koordinasi, diantaranya pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) terkait e-planning dan e-budgeting. Selain itu, KPK juga akan membahas pengadaan barang dan jasa, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP), dana desa, manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) terkait Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP), aset daerah, pendapatan daerah, dan sektor strategis.

Ia berharap, seluruh kepala daerah serius dalam melaksanakan program pencegahan korupsi. KPK pun berharap agar kepala daerah tidak bersikap setengah hati, karena tak sedikit kepala daerah yang ikut acara pencegahan korupsi tetapi terjerat kasus korupsi. "Maka harus dilakukan sepenuh hati," kata Juru Bicara (Jubir) KPK ini. (SYAHREZA/PRO2)