BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama (LP Ma'arif NU) intruksikan pemasangan spanduk menolak full day school di seluruh LP Maarif di Indonesia. Berdasarkan Surat Edaran nomor 276/PP/SU/LPM-NU/VII/2017 tentang instruksi pemasangan spanduk menolak Full Day School (FDS) dibenarkan oleh Sekretaris LP Ma'arif Lampung Dwi Rohmadi. Surat instruksi ditujukan kepada satuan pendidikan LP Ma'arif NU se-Indonesia. "Benar, sesuai instruksi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)," kata Dwi saat dihubungi Lampungpro.com Rabu (12/7/2017) pagi.

Sesuai instruksi, LP Ma'arif NU Lampung akan menginstruksikan satuan pendidikan di bawah naungan lembaga pendidikan NU tersebut. Spanduk penolakan full day school akan dipasang serentak tanggal 13 Juli 2017. "Nantinya spanduk akan diberi tulisan SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK NU sesuai nama sekolah menolak full day school dan tetap menerapkan six day school, kata," ujar Dwi.

Untuk ukuran, Dwi menerangkan bisa disesuaikan dengan tempat yang tersedia asal tulisan terbaca dengan jelas. "Penolakan akan disosialisasikan kepada murid dan wali murid pada hari pertama masuk sekolah, argumentasi akan diterangkan," kata dia.

Sebelumnya, dikutip dari Nu Online dikatakan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menegaskan penolakan full day school bukan karena Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Efendi berasal dari ormas Muhammadiyah. Ia menegaskan siapapun yang mengeluarkan kebijakan mengancam keberadaan madrasah akan ditentang PBNU. "Ini bukan soal latarbelakangnya, tetapi kebijakan yang mengusik madrasah," kata dia. (*/EZAL/PRO2)