Bunda Literasi Lampung Selatan Saat Peringati Hari Kunjung Perpustakaan | Lampungpro.co/Kominfo

KALIANDA (Lampungpro.co): Bunda Literasi Lampung Selatan Winarni berupaya menjaga dan melestarikan budaya berupa aksara Lampung, yang saat ini mulai tergerus oleh zaman. Hal itu diungkapkan Winarni dalam acara Hari Kunjung Perpustakaan dan Bulan Gemar Membaca serta Pengukuhan 17 Bunda Literasi Tingkat Kecamatan se- Lampung Selatan di Lapangan Tenis Indoor, Kalianda, Rabu (3/11/2021).

Sebagai Bunda Literasi, Winarni berharap penggunaan aksara Lampung bisa terus dikampanyekan di Lampung Selatan. Ada pun caranya dengan mengupayakan penulisan aksara Lampung, pada sejumlah fasilitas publik yang ada di Lampung Selatan seperti di tempat pariwisata, hotel, bandara, sekolah, kampus, dan tempat-tempat ruang publik lainnya.

"Saya minta supaya dipasang aksara Lampung dibawah tulisan bahasa Indonesia. Kepada pemerintah daerah khususnya Bupati Lampung Selatan, agar dapat mendukung dan merealisasikan hal ini," kata Winarni.

Masyarakat Lampung Selatan perlu melestarikan bahasa Lampung sebagai salah satu kekayaan daerah. Hal ini karena bahasa Lampung unik, karena memiliki aksara Lampung dan terdiri dari dialek A dan O, sehingga generasi muda perlu melestarikan agar tidak hilang termakan zaman.

"Sebagai masyarakat Lampung harus bangga karena memiliki aksara Lampung. Ini di Indonesia hanya ada delapan provinsi yang punya aksara, salah satunya Lampung, jadi masyarakat harus lebih mengenal lagi aksara Lampung, ujar Winarni.

Diketahui, aksara Lampung yang dikenal sebagai tulisan Basaja atau had Lampung, adalah salah satu aksara tradisional Indonesia yang berkembang di selatan Pulau Sumatera. Aksara ini digunakan untuk menulis rumpun bahasa Lampung dan bahasa Melayu, dengan sistem tulisan abugida yang terdiri dari empat macam unsur yaitu kelabai surat (20 aksara dasar), benah surat (12 diakritik), angka, dan benah surat (12 diakritik), angka, dan tanda baca. (***)

Editor : Febri Arianto