Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Lewat Aplikasi Sistem Pakar, Unila dan Kebun Raya Liwa Lampung Barat Kembangkan Anggrek Alam
Lampungpro.co, 16-Aug-2023

Amiruddin Sormin 2877

Share

Para peserta pengembangkan potensi anggrek alam di Kebun Raya Liwa, Lampung Barat. LAMPUNGPRO.CO/UNILA

LIWA (Lampungpro.co): Universitas Lampung (Unila) bersama Kebun Raya Liwa mengembangkan potensi anggrek alam melalui pengabdian kepada masyarakat diseminasi hasil riset (PKM-DHR) berjudul 'Implementasi Aplikasi Sistem Pakar Penyakit Anggrek Alam Berbasis Android'. Kegiatan ini dilakukan  beberapa dosen Jurusan Ilmu Komputer dan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Lampung yakni Admi Syarif, Mahfut, Tundjung Tripeni Handayani, Sri Wahyuningsih, dan Kurnia Muludi. 

Kegiatan ini dihadiri Kepala Bidang Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Lampung Barat, Sukimin, Kepala UPTD Kebun Raya Liwa, Khoirul Umur, Kepala UPT TPA Bahwai Raden Budiman, karyawan Kebun Raya Liwa, dan 30 mahasiswa, Rabu (16/8/2023).

Kebun Raya Liwa adalah kebun raya daerah pengembangan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesi (LIPI)   di Way Mengaku, Balik Bukit, Liwa, Lampung Barat. Salah satu jenis koleksi unggulan Kebun Raya Liwa yang perlu dijaga kelestariannya adalah anggrek alam. "Tumbuhan ini merupakan flora asli Sumatera bagian Selatan yang bersifat endemik yang memiliki peran penting sebagai induk persilangan dalam pemuliaan tanaman," kata Admi Syarif.

Sejauh ini, Kebun Raya Liwa mengembangkan potensi anggrek alam melalui konservasi ex-situ. Alasan utama konservasi karena keberadaan anggrek alam di habitat aslinya (hutan) dilaporkan sangat berkurang akibat pembalakan hutan dan eksplorasi secara berlebihan. Selain itu, infeksi penyakit juga menjadi kendala utama dalam budidaya dan pengembangan potensinya.

Dari hasil eksplorasi dan sumbangan tumbuhan anggrek untuk pengkayaan KRL sampai November 2013 jumlah total koleksi anggrek Kebun Raya Liwa adalah 805 spesimen yang termasuk dalam 425 nomor koleksi (60 marga, yang teridentifikasi sampai tingkat jenis sebanyak 214 nomor koleksi). Semua koleksi anggrek di Kebun Raya Liwa ditata dan dipelihara dalam rumah paranet anggrek. Jumlah nomor koleksi paling banyak adalah dari marga Dendrobium yaitu 48 nomor, diikuti Eria sebanyak 40 nomor dan Bulbophyllum sebanyak 38 nomor.

"Berdasarkan penelitian kami sebelumnya, ditemukan infeksi penyakit virus, bakteri, jamur, dan campuran pada anggrek alam di Kebun Raya Liwa. Selain itu, berdasarkan informasi langsung dari Kepala UPTD Kebun Raya Liwa, diketahui bahwa karyawan dan teknisi lapangan Kebun Raya Liwa belum memiliki pengetahuan dalam identifikasi infeksi penyakit anggrek serta pengendaliannya. Upaya pengendalian penyakit yang selama ini masih dilakukan secara konvensional, yaitu dengan metode eradikatif dan preventif. Metode tersebut dinilai kurang efektif karena menggunakan pestisida komersial yang mahal dan membahayakan lingkungan," kata Admi Syarif. 

Kegiatan ini dapat menjadi wadah transfer pengetahuan antara tim pengabdian dan Kebun Raya Liwa. Dengan demikian diharapkan membantu diagnosa dan pengendalian infeksi penyakit anggrek alam di Kebun Raya Liwa dengan lebih praktis, cepat, akurat, efektif, dan efisien. 

Metode rumusan pemecahan masalah dilakukan melalui penyuluhan, pelatihan, dan diskusi antara tim pengabdian dan para peserta. Tahap pelatihan dilakukan melaui demonstrasi unduh dan penggunaan aplikasi mengikuti panduan buku saku yang telah dibagikan. Tahap diskusi dilakukan melalui berbagi kendala penggunaan di lapangan dan topik kegiatan penelitian pengabdian sebagai keberlanjutan kerjasama. 

Tahap pelatihan penggunaan aplikasi meliputi tampilan pada halaman menu utama seperti menu diagnosa penyakit, pestisida, bantuan, tentang dan tips. Pada halaman menu diagnosa ini pengguna dapat memilih salah satu gejala umum, gejala identifikasi, dan gejala spesifikasi yang ada. Setelah memilih gejala pengguna dapat menekan tombol diagnosa dan kemudian aplikasi akan menampilkan hasil diagnosa berupa nama penyakit dan solusinya. 

Pada antarmuka halaman menu penyakit terdiri dari daftar penyakit dan detil penyakit yang dapat dilihat pengguna. Pada antarmuka halaman menu pestisida menampilkan daftar merk fungisida dan bakterisida yang dapat digunakan untuk mengatasi penyakit anggrek. Pada antarmuka halaman menu bantuan menampilkan daftar bantuan cara penggunaan aplikasi yang dapat membantu pengguna. Pada antarmuka halaman menu tentang berisikan informasi tentang aplikasi dan pembuatnya (developer). Dan pada antarmuka halaman menu tips menampilkan tips-tips pengendalian penyakit anggrek yang dapat membantu pengguna dalam menangani anggreknya yang sedang terserang penyakit. 

Kegiatan ini merupakan bagian Program Kerja Sama (PKS) FMIPA Unila dengan Kebun Raya Liwa sebagai mitra, dengan karyawan dan teknisi lapangan sebagai sasaran utama kegiatan ini. "Hasil kegiatan ini diharapkan pihak Kebun Raya Liwa memahami dan mampu mengaplikasikan pengembangan metode pengendalian penyakit anggrek alam sebagai upaya konservasi. Lebih lanjut, pihak Kebun Raya Liwa juga diharapkan mampu melakukan diagnosis dan pengendalian infeksi penyakit anggrek alam secara mandiri," ujar Admi Syarif. (***)

Editor: Amiruddin Sormin

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1320


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved