BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Degensetisasi merupakan salah satu program PLN yang mengganti dari penggunaan genset berbahan bakar fosil ke penggunaan energi listrik yang ramah lingkungan.
Program ini diklaim selain mendukung energi bersih juga lebih efisien sehingga membantu menekan biaya operasional.
General Manajer PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Lampung, Sugeng Widodo turun langsung melakukan penyambungan dan penyalaan disalah satu industri penghasil pupuk organik yaitu CV Duta Agro Lestari, yang berlokasi di Kecamatan Kalirejo, Lampung Tengah.
Hal itu dilakukan, sebagai komitmen PLN mendukung pertumbuhan ekonomi melalui sektor industri pertanian di Provinsi Lampung.
Selain itu, penyalaan di industri pupuk organik tersebut, merupakan pengimplementasian program degensetisasi PLN.
"Alhamdulillah, PLN menyalakan listrik dengan daya 41.500 Volt Ampere (VA) di CV Duta Agro Lestari. Ini merupakan komitmen kami di PLN untuk mendukung industri pertanian atau usaha pertanian di Lampung," kata Sugeng Widodo, Kamis (29/2/2024).
Selain itu, penyalaan listrik tersebut merupakan salah satu program PLN untuk melakukan degensetisasi secara masif di tengah masyarakat.
Menurutnya, dengan mengurangi penggunaan energi fosil, semua pihak dapat membantu lingkungan bebas emisi, tetap bersih, dan hijau.
"Melalui program gensetisasi, PLN terus mendukung lingkungan kita bebas emisi, bersih dan hijau," ujar Sugeng Widodo.
Sebelumnya, menggunakan genset beremisi dan tidak ramah lingkungan, membutuhkan 35 liter solar perhari untuk pembakarannya, kini digantikan dengan penggunaan energi listrik yang tentunya ramah lingkungan.
Sementara itu, Pemilik CV Duta Agro Lestari, Leman mengungkapkan, pihaknya mengapresiasi penyalaan listrik yang dilakukan PLN.
Leman mengaku merasa sangat beryukur listrik PLN sudah menyala, sehingga Leman dapat segera mengoperasikan tempat usahanya tersebut.
"Saya bersyukur PLN telah memasang listrik di tempat usaha kami, biar langgeng, biar berkah. Alhamdulillah langsung nyala, terimakasih buat PLN," ungkap Leman.
Hadirnya pabrik pupuk milik Leman tersebut, tentunya sangat membantu masyarakat disekitarnya. Dia telah mempekerjakan 30 pekerja yang berasal dari desa tempat usahanya itu beroperasi.
Ada pun bahan bakunya dari kotoran ternak diantaranya kotoran sapi, kotoran ayam, dan kapur, semula menggunakan listrik dari genset berbahan bakar solar untuk memproduksi pupuk organik.
Dalam satu tahun menurut Leman, pihaknya positif memproduksi 3.000 ton pupuk organik dan laku terjual di pasar lokalan Lampung.
"Alhamdulillah listrik langsung dipasang, langsung nyala, langsung bisa operasi, sangat senang sekali dengan pelayanan PLN," ujar Leman.
Ditambahkannya, saat pabriknya tersebut beroperasi menggunakan genset, Leman harus menyiapkan solar 35 liter perhari, itu pun jika solarnya mudah didapat.
Selain solar, jika genset sedang dilakukan pemeliharaan, Leman harus menyiapkan oli dan sparepart untuk mesin, harus membayar operator genset dan sebagainya hingga biayanya membengkak.
Sekarang sudah pakai listrik PLN yang tentunya sudah praktis, bersih, ramah lingkungan dan sangat efisien terhadap biaya operasionalnya. (***)
Editor : Febri Arianto
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4177
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia