Melalui kegiatan tersebut, diharapkan pengelolaan limbah laboratorium dapat dilaksanakan secara optimal, misalnya melalui kerjasama dengan pihak eksternal untuk meningkatkan RGA dari limbah yang dihasilkan berbagai unit kerja di Unila, termasuk laboratorium.
Rektor Unila, Prof Lusmeilia turut menargetkan Unila bisa memiliki pengelolaan limbah B3 pertama dengan skala besar untuk menampung pengelolaan limbah B3 di Lampung dan sebagian wilayah Sumatera.
Rencananya, pembangunan pengelolaan limbah tersebut akan dibangun di lahan hibah Unila yang berada di di kawasan Kota Baru, Jati Agung, Lampung Selatan
Lebih rinci, Prof Lusmeilia, menyampaikan, Unila sebenarnya sudah memiliki pengelolaan namun sistem pengelolaan limbah B3 belum terealisasi secara mantap.
Sementara itu, narasumber lokakarya Muhammad Khotib, S.Si., dalam paparannya menjelaskan, limbah B3 merupakan sisa dari kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun.
Pengelolaan limbah B3 sendiri, meliputi serangkaian kegiatan seperti pengurangan, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan penimbunan.
"Sumber limbah dapat berasal dari laboratorium, kantor, bengkel, atau kantin, jadi penting untuk melakukan identifikasi terhadap limbah yang berbentuk padat, cair, atau gas, serta mengklasifikasikannya berdasarkan sifatnya seperti mudah meledak, menyala, beracun, reaktif, korosif, atau infeksius," jelas Khotib.
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1749
Lampung Selatan
21920
Humaniora
2965
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia