Sejak dibuka 6 April 2017, halaman Stadion Manahan, Kota Solo, yang menjadi lokasi event langsung berubah jadi lautan manusia. Tua-muda, laki laki-perempuan, anak anak-orang dewasa, rela antre menyaksikan dan menjajal enam kuliner yang mulai langka penjual. Kuliner langka yang dibungkus dengan Festival Tongseng, Gempol Pleret, Brambang Asem, Tengkleng, Kue Putu, dan Festival Sate Kere itu seperti tak pernah kehabisan pengunjung. Outletnya selalu ramai sepanjang hari.
Tak ingin tampil hambar, Kementerian Pariwisata ikut mensupport event ini. Promosi media, perlengkapan panggung, chef jacket, dan pendukung pertunjukan, langsung dihandle kementerian yang dipimpin Arief Yahya itu.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya ikut mengapresiasi even kuliner ini. Itulah mengapa, kuliner dimasukkan dalam kategori karya budaya, cultural value, bersama shopping and fashion, heritage dan seni. "Kuliner Indonesia harus mendunia. Banyak yang lezat. Komposisi bumbu, lama menanak, besaran api, alat masak, sampai derajat kematangan, itu diatur dengan rasa, tidak cukup dengan pikiran di otak kiri," jelas Menpar Arief Yahya.
Soto yang menjadi ikon kuliner Indonesia juga sangat populer di Kota Solo. Selain empat makanan lain yang juga dijadikan masakan nusantara dan dipromosikan Kemenpar, diantaranya sate, nasi goreng, rendang dan gado-gado.
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4147
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia