TOKYO (Lampungpro.co): Lifter kebanggaan Indonesia, Eko Yuli Irawan sukses menyumbangkan medali perak untuk Kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo. Misi Lifter Eko Yuli Irawan untuk menyabet medali emas di pentas Olimpiade gagal terwujud setelah kalah bersaing dari lifter China, Li Fabin.
Eko Yuli Irawan yang merupakan atlet angkat besi kelahiran Metro, 24 Juli 1989, itu, finis di posisi kedua kelas 61 kg putra dengan total angkatan 302 kg, dengan snatch 137 kg serta clean and jerk 165kg, sebagaimana dikutip dari Suara.com (jaringan media Lampungpro.co), Minggu (25/7/2021).
Sementara itu, Li Fabin merebut medali emas dengan total angkatan 313 kg (snatch 141 kg serta clean and jerk 172kg). Kemeudian, lifter Kazakhstan, Son Igor berhak atas medali perunggu dengan total angkatan 294 kg (snatch 131 kg dan clean and jerk 163 kg).
Persaingan perebutan medali emas kelas 61 kg putra sudah terasa sejak awal antara dua juara dunia, Eko Yuli Irawan dan lifter asal China Li Fabin. Eko Yuli Irawan mengawali angkatan snatch dan sukses membuka angkatan pertamanya seberat 137kg. Sementara itu, Li Fabin gagal pada angkatan pertamanya dengan berat beban yang sama.
Eko Yuli mencoba menaikkan beban menjadi 141kg pada kesempatan kedua. Sayangnya, barbel tersebut gagal diangkatnya. Pertandingan kian menegangkan ketika Li Fabin sukses mengangkat snatch 137 kg pada kesempatan keduanya sebelum menaikkan bebannya menjadi 141kg pada percobaan ketiga.
Eko gagal membayar kegagalan pada kesempatan kedua karena ia lagi-lagi tidak berhasil melakukan angkatan snatch 141 kg pada percobaan ketiganya sehingga angkatan snatch terbaik Eko hanya 137 kg, sementara Li Fabin 141 kg. Pada kategori clean and jerk, Eko berhasil mengawali angkatan seberat 165 kg. Demikian pula dengan Li Fabin yang membuka angkatan 166 kg.
Li Fabin kembali sukses melakukan clean and jerk 172 kg pada percobaan kedua sekaligus mencatatkan rekor Olimpiade. Sementara itu, Eko gagal dengan clean and jerk seberat 177 kg. Lifter kelahiran Lampung itu pun harus puas dengan medali perak seusai gagal melakukan clean and jerk 177 kg pada percobaan terakhir. Ini menjadi medali kedua bagi Indonesia di Olimpiade Tokyo. Sebelumnya, lifter Windy Cantika menyumbangkan medali perunggu di kelas 49 kg putri. (***)
Editor: Amiruddin Sormin
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
317
Lampung Selatan
25514
Humaniora
3354
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia