JAKARTA (Lampungpro.com): Kapolri Jenderal Tito Karnavian merilis kasus pengungkapan jaringan sindikat narkoba dari China-Lampung-Jakarta di depan ruang jenazah Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Dalam mengungkap jaringan yang menyelundupkan barang bukti 84 kilogram narkoba jenis sabu ke Indonesia ini, penyidik Direktorat Narkoba Bareskrim Polri menangkap dua tersangka, salah satunya tewas terkena tembakan karena melawan petugas.
"Jumlahnya 84 kilogram total, modus operandinya menarik dimasukkan ke dalam mesin baffer dumper (besi setebal 2,5 centimeter) dan diselundupkan melalui pelabuhan. Ini menjadi indikasi bahwa ancaman terhadap narkotika terutama jenis sabu dari luar negeri (jaringan Tiongkok) masih terus menyerbu Indonesia," kata Tito di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (8/5/2017)
Pengungkapan bersama dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai serta Kementerian Keuangan ini kata Tito menunjukkan peringatan kepada jaringan narkoba yang mencoba memasukkan barang haram itu ke Indonesia. "Saya tidak akan segan-segan menindak tegas. Dari Januari hingga Mei 2017 sudah ada 31 bandar narkoba ditindak tegas pada saat ditangkap melakukan perlawanan. Ada yang pakai senjata, kita tindak tegas dan keras," tegas Tito.
Adapun jalur distribusi jaringan ini, kata Tito mereka menyelundupkan ke Jakarta menuju Bandar Lampung. Sebelum balik lagi ke Jakarta, penyidik melakukan kontrol pengiriman dan akhirnya ditangkap satu orang tersangka. "Kita lakukan pengembangan sampai mendapat satu nama lagi. Cuma problemnya Indonesia perlu porsi yang tegas dan lugas. Sehingga kalau ada perlawanan ditindak tegas. Dan ini satu tersangka meninggal, menjadi satu sinergi yang positif," katanya.
Untuk antisipasi kembali masuknya barang haram dari Tiongkok ini, Polri akan menjalin lebih erat lagi kerjasama dengan China. " Karena kebanyakan penyelundupan sabu datang dari China, baik rekan-rekan dari Polri dan Bea Cukai sudah melakukan kegiatan (komunikasi) yang intensif," katanya.
Menurut Tito, dari barang bukti yang disita sebanyak 84 kilogram ini bisa dikonsumsi oleh 504 ribu orang. Sehingga ini jumlah penangkapan yang cukup besar pada 2017. "Satu bungkusnya dikemas isinya 6 kilogram. Bandarnya dari China, nanti kita koordinasi (dengan kepolisian China)," kata Tito. (PRO1)
Tags:
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4148
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia