Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Mahasiswa KKN Unila Edukasi Warga di Lampung Utara Olah Limbah Durian dan Gulma Jadi Herbisida Alami dan Kompos
Lampungpro.co, 03-Feb-2025

Febri 120

Share

Mahasiswa KKN Unila Saat Edukasi Warga Lampung Utara | Lampungpro.co/Dok Unila

KOTABUMI (Lampungpro.co): Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila), melaksanakan program kerja inovatif bertajuk Agriculture Go atau Agrigo di Desa Gunung Katon, Kecamatan Tanjung Raja, Lampung Utara.

Program kerja tersebut, diinisiasi oleh Tim KKN yang beranggotakan Dita Irmawati (Agronomi dan Hortikultura), Dwi Citra Widya Ningsih (Ilmu Administrasi Negara), Artika Ananda Putri Nasutiom (Kedokteran), R. Masturina Maulani (Ilmu Komunikasi), Khairunnisa (Peternakan), Khairu Dhiya Athaya (Akuntansi), dan Rakha Khairan Sulthana Asad (Hukum), dengan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Subian Saidi, M.Si.

Pelaksanaan Agrigo sendiri, terdiri dari dua kegiatan utama yaitu pembuatan herbisida nabati berbahan dasar ekstrak akar alang-alang dan pembuatan kompos dari limbah kulit durian.

Tujuan utama kegiatan tersebut, untuk mengatasi permasalahan pertanian di desa, seperti banyaknya limbah kulit durian yang belum dimanfaatkan, serta pertumbuhan gulma alang-alang yang mengganggu produktivitas perkebunan kopi.

"Kami sangat tertarik menjalankan program ini karena merupakan solusi berkelanjutan dalam mengatasi permasalahan pertanian desa. Dengan memanfaatkan sumber daya lokal, kami dapat membangun pertanian yang lebih sehat dan ramah lingkungan," kata anggota KKN Dita Irmawati, Senin (3/2/2025).

Pembuatan herbisida nabati tersebut, dilakukan melalui proses ekstraksi akar alang-alang yang kemudian difermentasi selama 48 jam sebelum dilarutkan dalam air.

Meskipun efektivitasnya tidak setinggi herbisida kimia, metode ini lebih ramah lingkungan dan dapat mengendalikan gulma seperti Ageratum conyzoides, Eleusine indica, dan Cyperus rotundus L.

Sementara pembuatan kompos kulit durian, dilakukan dengan mencampurkan kulit durian dan pupuk kandang dalam lapisan berselang-seling, yang kemudian dibiarkan terurai secara alami.

Kompos tersebut, berfungsi untuk memperbaiki struktur tanah, meningkatkan daya serap air, serta meningkatkan aktivitas mikroba tanah yang penting bagi pertumbuhan tanaman.

Pelaksanaan Agrigo mendapat dukungan penuh dari warga desa, termasuk kepala desa yang membantu menyediakan bahan baku. Selain berbagi ilmu tentang pembuatan herbisida nabati dan pengomposan, mahasiswa KKN juga mendapatkan kesempatan untuk belajar teknik penyambungan pohon kopi langsung dari para petani setempat.

"Pengalaman KKN di Desa Gunung Katon sangat luar biasa, karena antusiasme warga sangat tinggi, dan kami bisa saling berbagi ilmu dengan para petani. Semoga inovasi ini dapat terus dikembangkan dan bermanfaat bagi pertanian desa," ujar Dita.

Dengan adanya kegiatan tersebut, diharapkan masyarakat dapat lebih memanfaatkan limbah pertanian secara efektif, dan menerapkan metode pertanian yang lebih ramah lingkungan demi keberlanjutan pertanian di masa depan. (***)

Editor : Febri Arianto

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Petani Singkong Jadi Anak Singkong (Ketika Negara...

Praktekkan prinsip keberlanjutan dalam industri tapioka. Agar cap kolonial...

442


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved