KRUI (Lampungpro.com): Jalan lintas barat (jalinbar) Sumatera menuju Krui, Pesisir Barat dan Bengkulu dapat dilakui mulai Jumat (27/10/2017). Jembatan bailey yang dipasang mengatasi amblesnya Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Sumatera Krui-Biha, dinyatakan lain dilewati dengan beban maksimal 7 ton.

"Hari ini jembatan kami buka untuk lalu lintas umum. Sesuai arahan Kepala Balai, beban maksimal 7 ton. Kami juga sudah sampaikan secara lisan kepada Pemkab Pesisir Barat melalui Asisten I dan Kapolres Lampung Barat," kata Rolli Ekianto, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 07 Pelaksana Jalan Nasional (PJN) II Wilayah Lampung, kepada Lampungpro.com, Jumat (27/10/2017) pagi.

Sebelum dinyatakan bisa dilewati, tim yang dipimpin Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Palembang, Zamharir Basuni dan Kasatker PJN II Lampung, Ryandra Narlan, Kamis (16/10/2017) meninjau proses akhir pemasangan jembatan tersebut. Kunjungan itu sekaligus memastikan jembatan laik dipakai.

Menurut Rolli Ekianto, rencananya Senin (30/12/2017), pihaknya bersurat resmi kepada instansi terkait mengenai jembatan darurat tersebut. Surat ini, kata Rolli, sebagai informasi agar kendaraan di atas 7 ton tidak melintas. "Bagaimana pun ini jembatan darurat yang tak bisa dilalui semua jenis kendaraan. Jembatan permanen akan segera dibangun," kata Rolli.

Jalinbar Sumatera di km 20 Pekon Mandiri, Kecamatan Krui Selatan, putus pada Kamis (12/10/2017), pukul 00.05 dinihari. Jalan putus karena besarnya aliran air dari gunung. Untuk sementara, pengguna jalan dari Bandar Lampung menuju Kru dan Bengkulu, dan sebaliknya, tidak melalui jalur tersebut.(PRO1)