JAKARTA (Lampungpro.co): Buku biografi Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Kroasia, Sjachroedin ZP, berjudul 'Merajut Dua Hati Bangsa' terbit. Buku yang ditulis wartawan senior Hesma Eryani dan diterbitkan PT Matakata Media ini berisi tentang pengalaman Sjachroedin ZP selama menjadi Dubes RI di Kroasia.
Selain melakukan serangkaian riset pustaka, Hesma juga menetap di Kroasia selama beberapa bulan. Dia melakukan wawancara dengan berbagai pihak, para WNI, warga setempat, mengikuti semua aktivitas Keduaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Zagreb, melakukan kunjungan ke bebagai wilayah dan berinteraksi langsung dengan jajaran KBRI Zagreb dan warga di sana.
Hal ini dilakukan karena Sjachroedin ZP lebih suka Hesma melakukan pengamatan langsung daripada mendengarkan atau mencatat statemennya. "Kalau saya bicara kan nanti dibilang ngomong yang bagus-bagus saja. Jadi, silakan lihat di lapangan dan berbicara langsung dengan mereka," kata Bang Oedin, panggilan akrabnya, Senin (21/9/2020).
Dia mencontohkan kegiatan maraton promosi Indonesia selama dua minggu dalam rangka HUT RI. Bang Oedin juga membangun hubungan dekat dan egaliter dengan seluruh WNI dan keluarganya di Kroasia. Bang Oedin tak segan mendatangi kediaman para WNI hingga ke kawasan jauh di Kroasia seperti Dubrovnik.
Di Kroasia, Bang Oedin cukup dikenal bahkan sempat mendapat liputan khusus beberapa media setempat karena kebiasaannya menggunakan mobil tua atau mobil rakyat negara Kroasia. Akibat liputan tersebut, beberapa pedagang barang antik mengenalinya dan meminta foto bersama. "He is a good mantimes. He is Mr Ambassador, I know because he used pur car in television," ujar Zveyana, pedagang di pasar antik Britanski, Zagreb.
Bang Oedin juga membuat banyak terobosan dan mengubah kebiasaan. Misalnya, menjadikan rumah dubes sebagai rumah WNI terutama bagi WNI yang bertempat tinggal jauh yang akan ikut acara di kota Zagreb agar para WNI dapat mengikuti berbagai kegiatan di KBRI tanpa menyusahkan mereka.
"Mereka tinggal jauh. Kalau acara pagi, berarti mereka harus datang sehari sebelumnya dan harus menginap. Sangat mahal biayanya. Jadi, saya minta mereka menginap di rumah Dubes," kata Bang Oedin.
Bang Oedin juga membangun sistem kerja yang cepat, disiplin, profesional, namun fleksibel di jajarannya. Dia tidak membedakan antara pejabat dan local staff. Selama menjabat Dubes Kroasia, Bang Oedin mencatat ada hal - hal yang harus dibenahi terkait dengan sistem di KBRI Zagreb maupun KBRI lain misalnya status local staff.
"Para local staff umumnya berpendidikan tinggi, menguasai bahasa Inggris dengan baik dan bahas setempat, serta melalui proses tes yang ketat. Saya kira harus dipikirkan betul bagaimana nasib mereka ke depan terutama status mereka," katanya. Selain aktif melakukan berbagai kegiatan promosi Indonesia secara langsung di depan publik, KBRI Zagreb juga memberikan kursus gratis Bahasa Indonesia, tari Indonesia, batik, dan gamelan. (PRO1)
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1296
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia