BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Ketika ruang digital kian dipenuhi hoaks, provokasi, dan konflik narasi, mahasiswa dinilai memiliki peran strategis sebagai penjernih informasi, bukan sekadar penonton arus media sosial.
Pesan tersebut disampaikan jurnalis multiplatform Setiaji Bintang Pamungkas, dalam kegiatan Pembinaan Wilayah dan Komisariat Pergerakan Mahasiswa Moderasi Beragama dan Bela Negara (PMMBN) Lampung Tahun 2025 di Emersia Hotel and Resort Lampung, Minggu (28/12/2025).
Kegiatan yang diikuti 35 mahasiswa lintas komisariat PMMBN Lampung itu, menyoroti tantangan serius dunia digital, di mana kebenaran kerap kalah cepat dari opini dan sensasi.
Menurut Setiaji, media sosial hari ini bukan lagi ruang netral. Algoritma mendorong konten yang emosional, memecah, dan sering kali mengabaikan akurasi. Dalam situasi itu, pendekatan jurnalistik menjadi penting untuk menjaga nalar publik.
"Di era banjir informasi, tugas kita bukan menambah keruh, tapi menjernihkan, sehingga prinsip jurnalistik dibutuhkan di media sosial," kata Setiaji.
Setiaji juga menekankan, mahasiswa harus berani mengambil peran sebagai produsen konten yang bertanggung jawab, tidak hanya mengejar viralitas, tapi juga memastikan informasi yang disebarkan memiliki konteks, data, dan nilai kemanusiaan.
Setiaji memaparkan, lebih dari 190 juta warga Indonesia aktif di media sosial, menjadikan ruang digital sebagai medan utama pembentukan opini publik. Jika dibiarkan tanpa literasi, ruang ini berpotensi menjadi lahan subur hoaks dan paham ekstrem.
Ia juga mengulas perbedaan karakter tiap platform digital seperti TikTok, yang mengutamakan kekuatan visual dan durasi tontonan, Instagram bertumpu pada interaksi dan arsip konten, sementara platform X atau Twitter mendorong debat cepat yang sering kali minim verifikasi.
Setiaji juga mengaitkan kecakapan digital dengan penguatan moderasi beragama, dan mendorong mahasiswa menyebarkan narasi toleransi melalui cerita keseharian, merespons perbedaan dengan empati, serta melawan ekstremisme dengan argumen yang tenang dan berbasis fakta.
Menurutnya, kemampuan tersebut juga menjadi bekal penting menghadapi dunia kerja. Keahlian menulis, mengelola konten, dan membangun kredibilitas digital kini menjadi kompetensi yang dicari banyak sektor.
"Literasi digital hari ini bukan hanya soal etika bermedia sosial, tapi juga soal masa depan karier. Mahasiswa yang mampu berpikir jernih di ruang digital, akan lebih siap menghadapi tantangan apa pun," ujar Setiaji.
Sementara itu, Ketua PMMBN Wilayah Lampung, Hafiz Moniaga, menilai pembekalan tersebut relevan dengan kondisi saat ini, ketika generasi muda dihadapkan pada arus informasi yang tidak selalu ramah nalar.
"PMMBN ingin kadernya tidak hanya moderat dalam beragama, tetapi juga matang dalam menyikapi informasi dan siap berkontribusi di masyarakat," ujar Hafiz.
Melalui kegiatan ini, PMMBN Lampung menegaskan komitmennya mendorong lahirnya generasi muda yang mampu memadukan nilai jurnalistik, kecakapan digital, dan semangat moderasi sebagai fondasi menjaga ruang publik yang sehat. (***)
Editor : Febri Arianto
Berikan Komentar
Bang Amiruddin Sormin namaya. Dari situlah, awal perkenalan kami,...
48600
181
31-Dec-2025
207
31-Dec-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia