SURABAYA (Lampungpro.co): PA, Finalis Putri Pariwisata Indonesia 2016 yang ditangkap Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim karena diduga terlibat praktik prostitusi online, akhirnya dipulangkan. Ia dinyatakan masih berstatus sebagai saksi. Hal ini berbeda dari pernyataan polisi sebelumnya, yang mengklaim bahwa PA telah menjadi tersangka
Dengan mengenakan kaus garis lengan panjang, celana hitam, kaca mata, masker serta topi hitam, PA sempat menemui awak media, sebelum meninggalkan Polda Jatim, Minggu (27/10/2019) dini hari. Ia menyampaikan beberapa hal terkait kasusnya. "Pertama-tama saya ingin mengucapkan mohon maaf yang sebesar-sebesarnya kepada sahabat, kerabat dan teman-teman semuanya, dan keluarga saya, yang sebesar-besarnya, karena berita ini sudah sangat tersebar, saya sudah melihat di mana-mana," kata PA.
Ia kemudian menyebut ada sejumlah pemberitaan yang salah mengenai dirinya, yakni perihal keterlibatan ia dalam ajang kontes kecantikan Putri Indonesia. "Saya melihat di situ ada (tertulis) PA merupakan Putri Indonesia, itu sangat salah karena saya tidak pernah mengikuti ajang Putri Indonesia. Saya tidak mengikuti bahkan tidak pernah menjadi bagian Putri Indonesia," ujarnya.
Namun saat disinggung apakah dirinya pernah mengikuti kontes kecantikan Putri Pariwisata Indonesia, PA tak membantah. Ia mengaku bukan pemenang di ajang itu. Melainkan hanya finalis. "Putri Pariwisata Indonesia, itu saya bukan pemenang dari Putri Pariwisata Indonesia, terima kasih," jelas dia.
PA juga mengatakan dalam beberapa tahun terakhir ini sudah tak aktif lagi dalam kontes kecantikan manapun. Ia mengaku bekerja untuk sejumlah perusahaan dan project lepas. "Beberapa tahun ini saya bukan pelaku pageant, dan juga saya bekerja sewajarnya, saya bekerja di suatu, di beberapa perusahaan, saya punya project, saya juga punya bisnis bersama teman-teman saya, saya juga freelance, jadi saya mohon untuk tidak membawa-bawa nama pageant seperti Putri Indonesia," ucap dia.
Ia pun memohon maaf bila dalam kasus ini, ada sejumlah lembaga besar yang namanya ikut terseret. Ia mengatakan apa yang dialaminya kini merupakan pelajaran yang sangat besar. "Saya memohon maaf sebesar besarnya, kepada beberapa pihak yang telah tercoreng namanya, nama baiknya, yang merupakan pihak yang sangat besar, saya juga pernah turut aktif di sana, saya mohon maaf dan apapun yang terjadi ini merupakan pelajaran yang sangat besar buat saya," terang dia.(**/PRO2)
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1570
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia